Salah satu orang terkaya dunia, Elon Musk mengambil keputusan mengejutkan. Dia mengambil alih 9,2% saham di Twitter dan kini menjadi pemegang saham terbesar pada platform media sosial itu. Seminggu sebelumnya, bos Tesla itu memang mengisyaratkan dirinya berniat 'mengguncang' industri media sosial.
Dilansir dari Al-Jazeera, Selasa (5/4/2022), saham Twitter langsung meroket hingga 27% setelah pembelian saham oleh Elon Musk terungkap pada hari Senin dalam pengajuan peraturan. Hari ini, saham perusahaan logo burung berkicau tersebut dibanderol US$ 49,9.
Elon Musk sebelumnya melakukan survei pada akun Twitter-nya, dia menanyakan apakah Twitter sebagai perusahaan mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.
Lebih dari 80 juta followers di Twitter-nya ikut serta dalam survei ini. Hasil survei menjelaskan lebih dari 70% followers Elon Musk mengatakan Twitter tidak mematuhi kebebasan berbicara.
Menanggapi hal itu, Elon Musk kembali bertanya apakah platform media sosial baru diperlukan. Bahkan dia mengatakan dirinya sendiri akan memberikan pemikiran serius untuk memulai yang baru.
Namun, menurut Tom Forte, analis dari DA Davidson and Co, Elon Musk tak akan membuat platform baru. Sebagai gantinya, dia justru akan meningkatkan kepemilikannya di Twitter dan mengambil alih perusahaan secara perlahan.
"Mengingat komentar Elon sebelumnya tentang keinginan untuk memulai perusahaan media sosial, saya akan mengatakan kemungkinan dia akan meningkatkan kepemilikannya di Twitter atau mengambil alih saham perusahaan dalam waktu dekat," kata Tom Forte.
Analis Wedbush, Dan Ives juga mengatakan hal yang sama dalam sebuah catatan penelitiannya. Dia menilai langkah Elon Musk mengambil alih saham Twitter mengarah kepada kepemilikan yang agresif.
Baca juga: Orang Terkaya di Dunia Borong Saham Twitter |
"Sepertinya Elon memasang laser matanya di Twitter. Ini akan menjadi peran kepemilikan yang lebih agresif," ujar Dan Ives.
Elon Musk memang sudah menjadi salah satu tokoh terbesar di Twitter dan beberapa kali mengalami masalah di platform tersebut. Salah satunya soal kesepakatan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS yang menempatkan kontrol terkait dengan cuitannya tentang pembuatan mobil listrik di tahun 2018.
Langkah yang diambil Elon Musk sendiri akan menjadi ujian besar bagi CEO Twitter baru Parag Agrawal yang sebelumnya menggantikan pendiri Twitter Jack Dorsey pada November 2021. Agrawal berjanji untuk meningkatkan akuntabilitas, membuat keputusan lebih cepat, dan meningkatkan eksekusi produk.
(hal/zlf)