PT Bundamedik Tbk (BMHS) konsisten mencatatkan kenaikan pendapatan non COVID-19, yang melampaui pendapatan di periode sebelum pandemi.
Sejak masa pre-pandemi semester pertama 2019 hingga semester pertama 2022, pendapatan emiten rumah sakit ini di luar pendapatan terkait COVID-19 tercatat naik 39% dengan total kenaikan pendapatan konsolidasi sebesar 55%.
Sebagaimana yang telah disampaikan di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, pendapatan non COVID-19 BMHS pada semester pertama 2022 adalah sebesar Rp 731 miliar.
Jika dilihat sejak awal pandemi hingga sekarang, pendapatan non COVID-19 naik konsisten di tiap kuartal tepatnya pada kuartal 2/2020 sebesar Rp 197 miliar, Rp 336 miliar pada kuartal 2/2021, Rp 356 miliar pada kuartal 2/2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapatan emiten healthcare seperti rumah sakit, saat ini sudah ternormalisasi seiring menurunnya angka COVID-19. BMHS mengimbangi penurunan pendapatan COVID-19 dengan kontribusi yang lebih tinggi dari bisnis inti (non-covid) yakni performa Centers of Excellence (COE) masing-masing unit bisnis BMHS.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan bisnis inti yang naik 36% di kuartal 2/2022 jika dibandingkan dengan 1Q2020 (sebelum covid). Hal ini diperkuat dengan jejak EBITDA Margin perusahaan yang terjaga dengan baik di 23% pada semester pertama 2022 (EBITDA Margin dibandingkan dengan Pendapatan Net yang sudah dikurangi jasa medis dokter), dan pertumbuhan EBITDA yang konsisten naik 1% setiap tahunnya.
Dalam pemaparan rilis kinerja pada Juni lalu, Bundamedik mengutarakan optimisme terhadap kinerja perusahaan kedepannya.
"Kami yakin dengan strategi agresif dan perkembangan ekosistem kami saat ini untuk merealisasikan target bisnis di 2022. Seiring berakhirnya pandemi, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan 20-30% di tahun depan dengan harapan sudah tidak ada lagi kasus COVID-19," ungkap Managing Director PT. Bundamedik Tbk Nurhadi Yudiyantho.
Bersambung ke halaman selanjutnya.