Jakarta -
Hari ini PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau yang lebih dikenal dengan Blibli resmi menjadi perusahaan publik. Harga perdana mendekati batas atas rentang harga penawaran pada Rp 450 per lembar saham.
Dikutip dari data RTI saham Blibli terus berada di zona hijau. Bertengger di posisi Rp 450 per lembar saham.
Sepanjang hari ini, saham Blibli bergerak di level Rp 440-472 per lembar. Untuk volume transaksi tercatat 903,4 juta dan kapitalisasi pasar Rp 53 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan total kapitalisasi pasar ini, Blibli merupakan satu-satunya internet-unicorn di Kawasan Asia Pasifik yang melantai di pasar modal sejak Mei 2022 dan merupakan internet-unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan IPO sepanjang 2022.
Dana bersih himpunan IPO yang diperoleh akan digunakan untuk pelunasan utang serta untuk modal kerja.
IPO Blibli ini merupakan aksi korporasi terbesar kedua sepanjang 2022 dan IPO terbesar kelima sepanjang sejarah di Indonesia. Blibli berhasil melewati IPO di tengah kondisi pasar saham yang bergejolak dan aksi jual di sektor teknologi.
CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto menyebutkan jumlah saham berhasil dimaksimalkan hingga mencapai batas atas sebanyak 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana, sehingga dapat menggalang dana IPO gross Rp 8 triliun.
IPO ini mendapatkan dukungan dan minat yang kuat dari berbagai investor domestik dan internasional, yang terdiri dari sovereign wealth funds, long-only funds, multi-strategy funds, private wealth management, dan lainnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Kusumo menjelaskan antusiasme investor berhasil mencatatkan tingkat kelebihan permintaan atau
oversubscription yang mencapai 4,4 kali lipat pada penjatahan terpusat atau pooling portion.
"Sehingga menyebabkan peningkatan jumlah alokasi penjatahan terpusat dari 2,5% jadi 5% dari keseluruhan jumlah penawaran," jelas dia.
Dia menyebutkan dengan resmi melantai di BEI, Blibli semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik individu maupun institusi.
"Kami juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kami sejak hari pertama proses IPO, mulai dari para penjamin pelaksana dan penjamin emisi efek, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, regulator, serta karyawan kami," ujar dia.
Komisaris Utama Blibli, Martin Basuki Hartono mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia. "Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri," jelas Martin.
Dalam IPO Blibli, Credit Suisse (Singapore) Limited dan Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte bertindak sebagai Joint Global Coordinators (JGC), sedangkan PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters/JLU). PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia bersama dengan sindikasi lainnnya bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.