Saham perusahaan produsen wadah makanan, Tupperware (TUP), tiba-tiba meroket tajam lebih dari 300% dibandingkan bulan lalu. Belum diketahui alasan dibalik kondisi ini. Meski begitu, tanda tanya besar muncul, mengingat beberapa waktu terakhir kondisi perusahaan berada di jurang kebangkrutan.
Dilansir dari CNN Business, Senin (31/7/2023), saham perusahaan tersebut melonjak sekitar 165% pada minggu ini, dan meroket 300% dari bulan lalu. Walau demikian, saham Tupperware masih turun hampir 30% dibandingkan tahun sebelumnya.
Perusahaan asal Florida, Amerika Serikat (AS) ini telah berada di kondisi yang tidak baik dalam beberapa waktu ke belakang. Penjualan menurun, bahkan pada bulan April lalu Tupperware memperingatkan kemungkinan mereka berada di ambang kebangkrutan.
Tidak hanya itu, pada awal Juni kemarin New York Stock Exchange juga telah memberi tahu Tupperware bahwa mereka tidak memenuhi aturan bursa karena kapitalisasi pasarnya terlalu rendah, kurang dari US$ 50 juta, selama periode 30 hari perdagangan. Pada kala itu, harga penutupan rata-rata Tupperware juga kurang dari US$ 1, di bawah ambang batas bursa.
Akhirnya pada awal Juli ini, BlackRock sebagai mitra investasi Tupperware pun turun tangan untuk membantu perusahaan mengelola beban utang mereka. Walau demikian, tidak ada pengumuman atau perubahan material baru yang dilakukan sejak saat itu.
Lonjakan harga saham akan masuk akal terjadi apabila ada indikasi perusahaan telah memulai perputaran atau menemukan pembeli yang memenuhi syarat. Akan tetapi, tidak ada bukti bahwa salah satu dari kedua hal tersebut terjadi.
Di siai lain, ada sebuah unggahan di Reddit yang bisa memberikan penjelasan terhadap kondisi tersebut. Unggahan tersebut menjelaskan terkait dengan prospek perusahaan wadah makanan itu.
"Masih membuang US$ 3.000 padanya (Tupperware). Lakukan hal yang sama dengan (Bed Bath & Beyond) musim panas lalu. Selama saya tidak bermain terlalu banyak dan memiliki stop loss, saya baik-baik saja dengan kehilangan beberapa ratus dolar untuk mendapatkan kesempatan untuk berbulan lagi," bunyi unggahan tersebut.
"Ini akan menjadi tekanan singkat berikutnya, saya melakukan semuanya kemarin," tambahnya.
Pada hari Kamis pekan lalu, FactSet melaporkan, volume perdagangan Tupperware tiga kali lebih tinggi dari rata-rata 30 hari sebelumnya. Tampaknya, seperti GameStop dan rantai bioskop AMC sebelumnya, Redditor mencoba mengirim bisnis yang berjuang selama 77 tahun itu ke 'bulan'.
Seperti stok meme lainnya, saham Tupperware sebelumnya telah sangat menurun. Itu berarti, banyak pedagang bertaruh bahwa saham tersebut semakin jatuh. Karena itu, sebelum bergabung dengan 'pesta Tupperware', ingatlah bahwa stok meme cenderung sangat fluktuatif. Libra Investment Services memperingatkan pada hari Jumat lalu, investor di Tupperware menghadapi risiko kerugian yang tinggi.
(das/das)