PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) resmi menjadi perusahaan tercatat di perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/7). Namun sebelumnya, langkah penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) PMUI sempat diterpa isu gagal.
Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur PMUI Agus Susanto mengakui adanya kabar tersebut yang sebelumnya disampaikan oleh Komisaris Independen, Theo Lekatompessy. Namun, pernyataan tersebut bersifat pribadi dan tidak mewakili perseroan.
"Benar pada saat itu, Bapak Theo Lekatompessy, menjawab pertanyaan telepon dari beberapa wartawan, mengenai issue IPO PMUI dibatalkan. Dapat dijelaskan pada saat itu, Bapak Theo Lekatompessy tidak sedang bersama dengan Dirut dan Komut PMUI," ujar Agus dikutip dari Keterbukaan Informasi, Jumat (11/7/2025).
Pada saat Theo Lekatompessy memberikan pernyataan tersebut, PMUI tengah memproses pemenuhan administrasi IPO, sehingga Theo Lekatompessy tidak mempunyai informasi terbaru ihwal progres aksi korporasi perseroan.
Saat ini, Theo Lekatompessy tidak memiliki kepemilikan saham PMUI. Selain itu, Agus juga menekankan, terpaan isu gagal IPO tidak mengganggu kelangsungan usaha perseroan.
"Bapak Theo Lekatompessy meminta maaf atas informasi ini yang menyebabkan salah tafsir," imbuhnya.
Saham Anjlok hingga Mentok
Alih-alih naik, saham PMUI justru menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) lantaran menurun hingga 15% di debut awal IPO. Harga saham PMUI juga turun dari harga penawaran awal, yakni sebesar Rp 180 per lembar saham.
Emiten di bidang perdagangan telekomunikasi ini melepas sebanyak 1,16 miliar saham atau setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Adapun pada penawaran perdana, perseroan mematok harga Rp180 per lembar. Maka, perusahaan distributor produk PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) ini meraup dana segar IPO sebesar Rp 208,8 miliar.
Pelemahan harga saham PMUI pun terpantau terus berlanjut hingga hari ini. Berdasarkan data perdagangan RTI Business pukul 13.37 WIB, saham PMUI terjun bebas 14,38% ke harga Rp 131 per lembar.
Saham PMUI juga mencatat jual bersih investor asing atau net foreign sell sebesar Rp 38,76 juta di kiprah perdananya. Sebelumnya, Direktur Utama Prima Multi Indonesia, Agus Susanto menjelaskan, langkah IPO ini menjadi salah satu langkah strategis perseroan.
"IPO adalah bagian dari strategi kami untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan mendorong tata kelola perusahaan ke tingkat yang lebih baik lagi. Kami optimistis dengan prospek bisnis yang dijalankan Perseroan saat ini, seiring dengan pertumbuhan sektor telekomunikasi dan kebutuhan akan konsultasi manajemen yang profesional di Indonesia," ungkap Agus dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Simak juga Video 'Bagaimana Respon Market Terkait Pengumuman Ini?':
(ara/ara)