Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba terperosok dalam di penutupan perdagangan Selasa (14/10). Pelemahan bahkan terjadi tak lama setelah pembukaan perdagangan sekitar pukul 10.22 WIB yang melemah 0,39% ke level 8.194,77. Kemudian pada sesi perdagangan II, IHSG sempat rontok lebih dalam ke level 7.974,03 atau melemah 3%.
Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menyebut melemahnya IHSG terjadi akibat sentimen domestik dan global. Ia menjelaskan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menimbulkan kekhawatiran bagi pasar.
Sementara dari sisi global, meningkatnya tensi geopolitik dan arah ekonomi Amerika Serikat (AS) usai pengumuman data inflasi dan wacana tarif impor baru turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Wafi menyebut, kondisi ini yang mendorong investor menunggu atau wait and see arah ekonomi.
"Dari global, risk-off sentiment makin kuat gara-gara tensi geopolitik dan kekhawatiran arah ekonomi AS pasca data inflasi dan wacana tarif impor baru. Jadi banyak investor ambil posisi aman dulu, terutama asing yang mulai net sell lagi," ungkap Wafi kepada detikcom, Selasa (14/10/2025).
Baca juga: IHSG Kebakaran, Ratusan Saham Rontok! |
Wafi menyebut, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya meski tidak akan berlangsung lama. Menurutnya, peluang rebound masih sangat terbuka seiring perbaikan data makro ekonomi RI dan kabar positif dari The Fed.
"Koreksi bisa lanjut beberapa hari ke depan sampai market nemuin support kuat di kisaran 7.900-7.950. Setelah itu, rebound bisa aja muncul lagi, apalagi kalau ada kabar positif dari The Fed atau data makro RI yang nunjukin perbaikan. Intinya, koreksi ini lebih ke momen konsolidasi setelah reli panjang, jadi bukan sinyal tren bearish permanen," terangnya.