Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual menjelaskan, impor minyak adalah penyumbang terbesar defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) di Indonesia.
Kenaikan harga premium bisa jadi obat mengatasi itu karena bakal menekan konsumsi di masyarakat. Jika konsumsi bisa ditekan maka impor akan berkurang.
"Dari sisi volumenya kita harapkan ada perubahan. Kalau misalnya harga naik kan berarti juga ada perlambatan konsumsi yang kita harapkan," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila pelaku pasar menyambut baik langkah tersebut, diharapkan arus modal yang keluar dari Indonesia bisa ditahan. Modal yang tertahan di dalam negeri juga berpengaruh terhadap membaiknya CAD.
"Yang salah satunya yang kita harapkan ada sentimen positif ya. Jadi paling tidak aliran modal keluar bisa dikurangi," tambahnya.