VP Economist Permata Bank Josua Pardede menilai, kemungkinan pemerintah baru akan menaikkan harga premium pada tahun 2019. Hal itu dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat saat ini.
"Saya pikir juga pertimbangannya kenapa tahun depan karena kalau lihat APBN 2018 pemerintah berupaya menjaga daya beli masyarakat," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Selain daya beli, dia menilai kesiapan PT Pertamina (Persero) juga jadi pertimbangan pemerintah menunda kenaikan harga premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan juga menganggap pemerintah tidak mau ambil risiko secara politik bila menaikkan premium tahun ini. Hal itu mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal maju lagi di Pilpres 2019.
"Secara keharusan sebenarnya memang sudah tepat ya untuk menaikkan (harga premium), cuma bicara secara political sekarang bukan waktu yang tepat lah, karena ini menyangkut kondisi politik kita ke depan. Apalagi Pak Jokowi masih maju lagi," tambahnya.