Akuisisi Ophir, Medco Bisa Hemat Rp 426 M per Tahun

Akuisisi Ophir, Medco Bisa Hemat Rp 426 M per Tahun

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 19 Agu 2019 18:26 WIB
Gedung Medco/Foto: Dikhy Sasra
Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) merasakan dampak positif yang cukup besar setelah mengakuisisi Ophir Energy. Salah satunya efisiensi yang mencapai US$ 30 juta atau setara Rp 426 miliar (kurs Rp 14.200).

Chief Operation Officer (COO) Medco Ronald Gunawan menerangkan tujuan akuisisi perusahaan migas yang berbasis di London, Inggris untuk mengembangkan aset di Afrika, Bangladesh, Vietnam, dan Papua.

"Kita lihat bahwa aset high risk dengan investasi besar akan dirilis," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (19/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejak akuisisi itu dilakukan pada Mei 2019, perusahaan melakukan sinergi dalam bidang keuangan, supply chain, human resource, dan maintenance. Sinergi itu yang membuat perusahaan bisa berhemat.

"Cost efisiensi US$ 30 juta per tahun," ucapnya.

Dengan diakuisisinya Ophir Energy akan mendongkrak produksi migas Medco. Saat ini Ophir Energy sendiri mampu memproduksi 27.000 barel minyak per hari (BOEPD). Sementara total produksi Medco saat ini 85.000 BOEPD.

Medco Mau Jual Saham Anak Usaha

Setelah melakukan akuisisi terhadap beberapa entitas besar, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kini berniat untuk menjual asetnya. Tujuannya untuk menjaga profil kepemilikan entitas perusahaan.

Direktur Independen MEDC Anthony R. Mathias mengatakan, salah satunya adalah penjualan saham anak usahanya PT Medco Power Indonesia (MPI). Perusahaan akan melepas kepemilikan saham MPI melalui skema penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

"Saat ini prosesnya dalam tahap akhir," kata Anthony.


Untuk rencana aksi korporasi itu, perusahaan akan mencari investor strategis. Medco menunjuk JP Morgan untuk membantunya.

Anthony mengaku sudah ada beberapa investor yang tertarik dan mengajukan penawaran. Namun dia masih merahasiakannya.

Yang jelas investor yang akan dipilih memiliki kemampuan untuk menopang MPI mengembangkan bisnis konversi gas menjadi listrik. Selain itu MPI juga diharapkan bisa mengonversi gas menjadi liquefied natural gas (LNG).


(das/ara)

Hide Ads