Pegawai PLTU Positif Corona, Ini Perintah Bupati Batang

Pegawai PLTU Positif Corona, Ini Perintah Bupati Batang

Robby Bernardi - detikFinance
Jumat, 27 Mar 2020 17:51 WIB
Bupati Batang Wihaji bicara soal pegawai PLTU Batang positif corona
Foto: Robby Bernardi/detikcom
Batang -

Salah satu pekerja PLTU Batang asal Surabaya dinyatakan positif corona (covid-19). Pihak manajemen dari pembangunan PLTU lebih serius dan terbuka dengan pemkab terkait penanganan corona di lingkungan pekerja PLTU Batang.

Hal tersebut disampaikan Bupati Batang, Wihaji, pada awak media, usai menggelar rapat tertutup antara Forkopimda dengan pihak manajemen PLTU di Kantor Bupati Batang, Jumat (27/03/2020).

"Pekerja PLTU yang terpapar covid-19 terdeteksi dari hasil laborat ketika dirawat di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya," ucap Wihaji.

Wihaji menjelaskan dari riwayatnya, yang bersangkutan usai pulang dari Surabaya pada 16 Maret 2020 lalu, kembali bekerja di Batang yakni di kapal tongkang PLTU Batang. Sehari bekerja, yang bersangkutan sakit pada 17 Maret, diperiksa ke Klinik dan langsung dirujuk ke rumah sakit swasta di Batang.

"Jadi tanggal 17 masuk (RS Swasta di Batang), tanggal 21 keluar diagnosa awalnya demam berdarah. Kemudian pindah ke rumah sakit di Surabaya dua kali, hasilnya positif," jelas Wihaji.


Dari hasil tersebut pihak Pemkab Batang masih menelusuri siapa saja yang melakukan kontak langsung dengan pasien saat di Batang.

"Selama di rumah sakit sebanyak 23 orang masuk dalam daftar orang dalam pemantauan (ODP), yakni para perawat, para dokter dan satu penunggu," jelas Wihaji. Menurut pihak PLTU tadi, sebangak 27 orang awak kapal tongkang sudah di karantina atau diisolasi di laut, tidak ada yang keluar selama 14 hari," sambung Wihaji.

Wihaji prihatin, mengingat keluar masuknya para pekerja di PLTU Batang, pihaknya lebih-lebih dinas kesehatan dalam wabah pandemi Covid-19 ini tidak bisa mengetahuinya, karena tertutup. Wihaji menyebut dalam pembangunan PLTU total terdapa 14 ribu pekerja, yang 70 persen merupakan warga luar Batang, 545 di antaranya tenaga kerja asing. Sedangkan warga Batang ada sekitar 30 persennya.

"Untuk itu, pada hari ini kita memanggil manajemen PLTU untuk mengetahui apa langkah dari mereka. Kita Forkominda mempertanyakan keseriusan PLTU," Kata Wihaji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemkb Batang akan meliburkan pekerja proyek PLTU jika tidak mematuhi perintah Forkominda. Klik halaman selanjutnya


Ada rekomendasi dari rakor Forkominda Batang ini terkait antisipasi dan penanganan Covid-19 di lingkungan PLTU. Bila hal itu tidak dilakukan oleh pihak manajemen PLTU, Forkominda dan Tim Gugus Tugas untuk merekomendasikan kegiatan PLTU diliburkan atau tutup sementara.

"PLTU Harus lebih serius penanganan tracking yang salah satu pekerja pekerja PLTU-nya terpapar Covid-19, siapkan data klaster pekerjaan yang ada di PLTU untuk permudah Pemkab petakan pencegahan dan assessment. Kalau tidak serius kemudian petanya tidak disiapkan dengan baik, hasil assessment dari kita, kita kan ada gugus tugas itu tidak dilaksanakan, pilihan terakhir dengan rasa hormat nanti untuk diliburkan semua pekerja PLTU," tegas Wihaji.

Pihaknya juga meminta pada manajemen PLTU untuk membuat isolasi mandiri, sebagai tempat kusus bagi pekerja yang ODP.

Sementara itu, usai menghadiri rakor dengan Forkominda, pihak manajemen PLTU tidak memberikan pernyataan pada awak media terkait tertutupnya akses informasi yang selama ini dikeluhkan Pemerintah Batang, terkiat penanganan Covid-19 di lingkugan pekerja PLTU.


Hide Ads