Untuk diketahui, pengiriman vaksin dari National Distribution Centre (NDC) Kimia Farma di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur hingga ke Kilang Tangguh LNG harus menempuh perjalanan darat, udara, dan laut.
Sekitar pukul 22.00 WIB pada Jumat malam (11 Juni 2021), 41 box khusus (isolation box) berukuran sekitar 50 cm x 70 cm berawarna putih mulai dikeluarkan dari NDC Kimia Farma di wilayah Pulogadung untuk dibawa ke Bandara Soekarno Hatta. Isolation box merupakan kotak khusus yang memenuhi ketentuan suhu tertentu yakni 2°-8° celcius, sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Kesehatan guna menjaga keamanan dan kualitas vaksin.
Setelah sampai di bandara, 41 isolation box itu dikemas ke dalam bagasi untuk diterbangkan menuju Bandara Pattimura, Ambon. Tiba di Bandara Ambon sekitar pukul 07.10 WIT. Para tenaga kesehatan (vaksinator) transit kemudian pukul 09.30 WIT terbang lagi dengan pesawat ATR menuju Bandara Babo di Teluk Bintuni, Papua Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba di Bandara Babo pukul 11.00 WIT, lalu menggunakan mobil menuju Dermaga Babo sekitar 10 menit. Tidak mudah membawa vaksin karena harus tetap aman dan terjaga kualitasnya pada suhu 2°-8° Celcius. Selanjutnya Tim Kimia Farma dan 41 box vaksin Sinopharm diangkut menggunakan speed boat menuju tempat berlabuh yang disebut Combo Dock selama 30 menit di mana saat itu boat berjibaku dengan ombak yang cukup tinggi. Kru tenaga kesehatan dan vaksin pun akhirnya tiba di lokasi penghasil gas terbesar di Indonesia setelah menempuh perjalanan sekitar 15 jam.
(acd/hns)