Kilang Cilacap Pertamina kembali lagi terbakar untuk kedua kalinya dalam setahun ini. Insiden ini diduga dilandasi kesengajaan.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi. Dia menilai di balik kebakaran yang terjadi di Kilang Cilacap ada pihak-pihak yang memburu keuntungan dari impor BBM.
Dia bilang dengan adanya kebakaran kilang, maka ada BBM yang ikut terbuang-buang percuma. Bila satu tangki terbakar habis saja, maka tangki itu harus diisi lagi untuk menjaga pasokan BBM di pasar tetap aman. Dari situ lah menurutnya impor BBM akan dinaikkan.
"Kenapa Cilacap dan Balongan yang terakhir terbakar? Karena ini kilang dua adalah yang cukup besar dan tempat simpan BBM yang besar untuk pasokan di Jawa. Kalau kebakaran itu kan habis dia, harus tetap dipasok. Kalau misalnya tidak segera diisi, maka pasti akan mengganggu pasokan," kata Fahmy dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (19/11/2021).
"Maka dia langsung diisi kan, dari mana isinya? Dari impor," tegasnya.
Nah bila ada impor yang meningkat menurutnya ada beberapa pihak yang berburu rente di baliknya. Pihak-pihak ini sengaja membuat kilang terbakar.
"Kalau ada kebakaran kan bisa meningkat, ini lah untungnya pemburu rente itu bisa dapat dari impor," kata Fahmy.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(hal/dna)