Nader Zaki, President BP Indonesia menyatakan secara total, jumlah CO2 yang diinjeksikan akan mencapai 25 juta ton pada tahun 2035 dan 33 juta ton pada 2045. Dari sisi produksi gas, proyek ini berpotensi meningkatkan produksi gas sebesar 300 milyar kaki kubik (BCF) pada tahun 2035 atau mencapai 520 BCF pada tahun 2045.
Menurutnya saat proyek itu mulai beroperasi di tahun 2026 atau 2027, Kilang LNG Tangguh akan menjadi salah satu kilang LNG dengan tingkat emisi karbon terendah di dunia. "Dengan melakukan hal ini, kita akan meningkatkan produksi sekaligus mengurangi emisi karbon," ujar Nader.
Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), disela The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 (IOG 2021), di Bali beberapa waktu lalu mengungkapkan tengah menyusun roadmap untuk pengelolaan lingkungan industri hulu migas di masa depan. SKK Migas melakukan bench marking dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya untuk melihat potensi strategi untuk mencapai target-target tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melakukan kajian melalui bench marking potensi kegiatan dan strategi yang akan dilakukan. Hasil bench marking akan digunakan untuk menyusun roadmap, sehingga dapat diketahui prioritas utama strategi untuk penurunan emisi karbon dalam rangka peningkatan produksi migas," kata Dwi.
Dia menargetkan dalam kurun waktu paling tidak empat bulan ke depan, roadmap bisa rampung sehingga berbagai perencanaan bisa diimplementasikan.
Penghijauan jadi salah satu andalan perusahaan manapun untuk menekan emisi karbon serta sebagai kewajiban yang sudah tertuang dalam regulasi saat pemanfaatan lahan untuk berbagai kegiatan produksi dan pengolahan sumber daya alam. Berdasarkan data SKK Migas untuk tahun ini saja program penghijauan yang wajib dilakukan oleh KKKS dan sudah disepakati bersama dalam Work Plan and Budget (WPN&B) mencapai 6,9 juta pohon dengan total lahan seluas 14,1 ribu haktar (ha). Jumlah tersebut diproyeksi bisa menyerap CO2 mencapai 87,1 ribu ton per tahun.
Salah satu program, yaitu program penghijauan, telah masuk ke dalam Key Performance Indicator (KPI) SKK Migas. "Sejak tahun 2021, kami sudah memasukkan program penghijauan ke dalam KPI SKK Migas, untuk memastikan realisasi proyek di lapangan," kata Dwi.
Berikut inisiatif tekan emisi karbon
1. Penerapan Kebijakan dan Regulasi
- Komitmen Paris Agreement
- Berdasarkan Zero Flaring yang tertuang dalam Permen ESDM No 17/2021
- Penilaian PROPER berdasar Kepmenkeu No 1/2021, Pengelolaan Energi berdasar Permen ESDM No 14/2012 dan PTK 005 SKK Migas serta
- penyusunan Permen ESDM tentang carbon capture and storage (CCS) / Carbon Capture Utilization, Storage (CCUS).
2. Pengelolaan energi
- Menurunkan Intensitas energi
- Fuel switching
- Design & Engineering yang menerapkan konservasi energi, - Kebijakan Perusahaan
dalam pemanfaatan energi.
- Penerapan LCA (Life Cycle Analisys)
- Pemrosesan ulang limbah.
3. Zero routing flaring
- Monetisasi associated gas, termasuk konversi LPG.
- Pemanfaatan associate gas untuk fuel operasi, pressure maintenance dan lain-lain.
- SKK Migas juga mendorong monetisasi kapasitas lebih power generation.
4. Mengurangi Emisi Kebocoran
- Melakukan pengukuran dan monitoring emisi kebocoran (fugitive emission).
- Inspeksi rutin dan check
minor terhadap fasilitas produksi.
- Memperbaiki kebocoran dan pipa open ended
- Meningkatkan aktifitas offloading
- Meningkatkan manajemen stok minyak mentah
5. Penghijauan / Reforestation
- Penanaman mangrove di area pantai (KKKS Offshore & nearshore).
- Rehabiilitasi DAS, penanaman kembali di area perkantoran, ORF, shorebase, dll
6. CCS/CCUS
- Penerapan reinjeksi gas pada gas enhanced recovery,
- Pengkajian pemanfaatan
CCU / CCUS.
(eds/eds)