Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa salah satu fokus pemerintah Indonesia saat ini yaitu mewujudkan ekosistem industri hilirisasi dalam rangka mendorong investasi hijau di Indonesia, salah satunya ekosistem industri baterai listrik. Hal ini merupakan salah satu bentuk kontribusi pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan membentuk tata kelola lingkungan yang baik.
Selain itu, pemerintah Indonesia telah melakukan pengelolaan kebun sawit dengan memperhatikan rekomendasi dari global. Tidak lagi menebang dan saat ini sedang diberlakukan moratorium penebangan hutan untuk menjadi kebun sawit.
"Pada saat kita melarang ekspor sawit, dunia berteriak. Kita begitu baru menyetop sedikit ekspor batu bara dunia juga teriak. Jadi saya katakan gak boleh ada standarnya. Jadi kalo kita mau, ayo duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Seluruh dunia sudah merdeka, tidak bisa lagi ada menyatakan dia lebih hebat dari negara lain. Karena ini persoalan dunia," ujar Bahlil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai tambahan informasi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi salah satu panelis dalam World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2022 bertajuk "Unlocking Carbon Markets" di Davos pada Senin (23/05/2022). Sesi ini berbicara tentang apa yang diperlukan dalam pembiayaan pasar karbon (carbon market financing) untuk mempercepat transisi ke ekonomi tanpa emisi yang ramah lingkungan.
WEF Annual Meeting merupakan pertemuan tahunan yang diadakan di Davos, Swiss dengan mengundang tokoh dunia dari berbagai negara dan beragam industri untuk berdiskusi bersama menetapkan inisiatif dalam penyelesaian isu-isu global. WEF 2022 ini merupakan yang pertama diselenggarakan kembali sejak pandemi COVID-19 dengan mengangkat tema "Working Together, Restoring Trust".
(dna/dna)