Perundingan larangan impor minyak Rusia masih terus dilakukan oleh Uni Eropa. Negara-negara Eropa belum bulat soal larangan impor yang bakal menjadi salah satu sanksi yang diberikan ke Rusia ini.
Dikutip dari CNN, Selasa (31/5/2022), para diplomat Uni Eropa gagal mencapai konsensus atau kesepakatan pada hari Minggu kemarin mengenai ketentuan embargo minyak Rusia. Pembicaraan lebih lanjut sudah dilakukan sejak hari Senin dalam persiapan untuk pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Brussel.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan dia yakin ada keinginan untuk mencapai persetujuan untuk embargo minyak Rusia. Tetapi, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperingatkan bahwa tidak mungkin kesepakatan akan tercapai sebelum pertemuan berakhir pada hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat pertama kali mengusulkan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dan lainnya dalam melarang impor minyak Rusia sebulan lalu sebagai bagian dari paket keenam sanksi Uni Eropa atas invasi negara itu ke Ukraina. Namun kesepakatan telah ditahan oleh beberapa negara.
Hungaria misalnya, mengaku keberatan dengan kesepakatan itu karena negaranya sangat bergantung pada minyak mentah Rusia yang dikirim melalui pipa.
Di sisi lain, sebetulnya para pemimpin Uni Eropa sudah setuju untuk melarang semua impor minyak Rusia dengan memberikan pengecualian sementara untuk impor melalui pipa seperti yang dilakukan Hungaria. Namun, belum ada keputusan bulat soal hal itu.
"Satu hal yang jelas, jika Anda memutuskan untuk bertindak dalam sebuah kelompok, Anda harus selalu mempertimbangkan situasi spesifik dari semua negara. Kami telah melakukan ini di masa lalu, dan kami akan melakukan ini di masa depan," kata PM Scholz saat ditanya tentang kemungkinan pengecualian untuk Hongaria dan lainnya.
"Kekuatan kami berasal dari kemampuan kami untuk memecahkan masalah kami bersama, dan karena itu dapat bertindak bersama melawan agresi Rusia terhadap Ukraina," lanjutnya.
Yang jelas, embargo impor minyak ini akan sangat menekan ekonomi Rusia. Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan pelarangan semua minyak lintas laut ke Eropa akan mencakup lebih dari dua pertiga impor dari Rusia.
Eropa merupakan pembeli terbesar energi Rusia. Minyak mentah Rusia menyumbang 27% dari total keseluruhan impor minyak Eropa pada 2021. Jumlahnya sekitar 2,4 juta barel per hari. Sekitar 35% dari itu dikirim melalui jaringan pipa ke blok tersebut.
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengatakan embargo yang mengecualikan impor pipa adalah pendekatan yang baik. Tetapi dia memperingatkan rencana cadangan diperlukan jika pengiriman minyak gagal karena kecelakaan.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Hungaria Péter Szijjártó menyebutkan rencana Uni Eropa untuk larangan total atas impor minyak Rusia sama seperti bom atom bagi perekonomian negaranya. Pemerintah Hungaria membutuhkan minimal tiga hingga lima tahun untuk menghentikan semua impor.
(hal/ara)