Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberikan sinyal untuk menyetop ekspor bauksit. Hal itu sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi yang nantinya memberikan kontribusi yang besar kepada negara.
Jokowi mulanya bercerita mengenai Indonesia Emas tahun 2045. Ia meyakini, pada tahun tersebut akan muncul konglomerat yang berasal dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Saat itu, lanjut Jokowi, produk domestik bruto (PDB) akan mencapai angka yang spektakuler. Asal, pemimpin Indonesia ke depan berani mengambil keputusan-keputusan meski hal itu sulit.
"Karena perkiraan GDP PDB kita sudah mencapai angka yang spektakuler. Asalkan, ada konsistensi dari pemimpin-pemimpin ke depan untuk berani memutuskan meskipun hal itu sulit yaitu seperti tadi yang disampaikan Menteri Investasi masalah hilirisasi jangan takut setop ekspor bahan mentah," katanya dalam HUT Hipmi ke-50 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (10/7/2022).
Dia mengatakan, pemerintah telah menyetop ekspor nikel. Lalu, ia menyampaikan akan menyetop ekspor bauksit dan beberapa komoditas lain.
Dengan begitu, negara akan mendapatkan keuntungan dari hilirisasi melalui pajak dan bea ekspor.
"Setelah setop nikel, tahun ini mungkin kita akan setop lagi bauksit, tahun depan lagi mungkin setop timah, tahun depan lagi setop tembaga dan seterusnya. Sehingga nilai tambah itu ada di dalam negeri. Negara akan mendapatkan pajak, PPh badan, PPh karyawan, mendapatkan PPN, mendapatkan bea ekspor dan semuanya akan memperkuat APBN kita," ujarnya.
Simak Video "Video: kala Jokowi Antar Cucu Liburan di Tengah Masa Penyembuhan"
(acd/das)