Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Geothermal Energy (PGE) memaksimalkan pemanfaatan energi panas bumi untuk menghasilkan pasokan listrik. PGE menargetkan bisa menghasilkan listrik kapasitas 1 GW dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Direktur Utama PGE Julfi Hadi menjelaskan PGE yang telah memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan energi panas bumi di Indonesia. Saat ini kapasitas terpasang sebesar 670 MW dan PGE tengah memasang target untuk meningkatkan kapasitas menjadi 1 GW.
Salah satu proyek PLTP PGE, yakni PLTP Lumut Balai Unit 2 ditampilkan dalam showcase gelaran ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) 2023 di Hotel Mulia, Jakarta. Julfi mengatakan proyek tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mencapai target 1 GW tersebut.
"Proyek ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional untuk mendukung target 1 GW yang akan dicapai dalam rentang waktu dua tahun" jelas Julfi dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9/2023).
Pembangkit listrik panas bumi Lumut Balai Unit 2 berlokasi Desa Penindaian, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. PLTP ini berkapasitas terpasang sebesar 55 Mega Watt (MW) dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2024.
"Nantinya PLTP ini akan mampu menyuplai listrik untuk 55.000 rumah tangga di Sumatera Selatan. Proyek pengembangan panas bumi Lumut Balai Unit 2 ini merupakan perluasan dari Lumut Balai Unit 1 yang juga berkapasitas 55 MW," papar Julfi.
Julfi menjelaskan proyek pengembangan infrastruktur hijau ini merupakan kerja sama antara Indonesia, Jepang dan Cina. Proyek ini merupakan bukti nyata Pertamina aktif membangun kolaborasi dengan negara-negara Indo-Pasifik.
"Kerja sama pada proyek ini dilakukan bersama dengan Mitsubishi Corporation dari Jepang, SEPCO III Electric Power Construction Co., Ltd. dari Cina dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dari BUMN Indonesia," ujar Julfi.
(anl/ega)