Jaga Keberlanjutan Energi, SKK Migas Genjot Eksplorasi Hulu Migas

Jaga Keberlanjutan Energi, SKK Migas Genjot Eksplorasi Hulu Migas

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Jumat, 22 Sep 2023 13:09 WIB
SKK Migas
Foto: Dok. SKK Migas
Nusa Dua - Kebutuhan minyak dan gas (migas) RI diproyeksikan bakal terus meningkat hingga tahun 2050 mendatang. Kenaikan ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi serta bertambahnya kebutuhan energi nasional.

Apalagi migas disebut memegang peranan penting untuk menjembatani masa masa transisi energi menuju Net Zero Emission 2060. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam gelaran The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) ke-4 di Nusa Dua, Bali.

"Ambisi kita untuk mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar kaki kubik per hari untuk gas. Visi kami bagaimana menjaga ketahanan energi RI. Apalagi dengan angka pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% pada tahun ini, yang berkorelasi dengan kenaikan permintaan energi di masa depan," ujar Nanang di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (22/9/2023).

Untuk memenuhi permintaan energi nasional, pihaknya pun menggencarkan eksplorasi di sektor hulu migas. Menurutnya, eksplorasi menjadi kunci untuk mendorong produksi migas di Tanah Air.

"SKK migas memiliki kewajiban dalam memenuhi permintaan energi, khususnya migas. Jadi jangan pernah berhenti bereksplorasi," tuturnya.

Di sisi lain, Nanang menyebut SKK Migas juga berupaya menghadapi trilema energi dengan memastikan keterjangkauan dan keberlanjutan energi. Salah satunya melalui proyek Tangguh di Papua Barat dengan menggandeng BP Berau Ltd (bp).

"Dalam hal kegiatan kita di BP Tangguh dan proyek lain membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan keterampilan masyarakat setempat, serta untuk perusahaan yang memberikan jasa layanan. Ini jelas akan berdampak besar," terangnya.

Selain itu, kata dia, SKK Migas juga menjalankan sederet inisiatif rendah karbon bersama para mitra. Dengan harapan dapat mendorong keberlanjutan energi.

"(Kita punya) kebijakan untuk flaring dan menerapkan CCS/CCUS. Semua adalah untuk menjawab komitmen negara mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat," pungkasnya. (akn/ega)


Hide Ads