Mantap! Kapal PIS Tembus 50 Rute Internasional

Rista Rama Dhany - detikFinance
Rabu, 22 Nov 2023 12:07 WIB
Foto: Dok. Pertamina International Shipping (PIS)
Jakarta -

PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics dari PT Pertamina (Persero) tahun ini berhasil meningkatkan rute pelayaran kapalnya menjadi 50 rute internasional.

"Kesuksesan PIS melipatgandakan rute pelayarannya di kancah global merupakan perwujudan nyata visi sebagai perusahaan shipping dan marine logistik terbesar di Asia," ungkap Direktur Utama PIS, Yoki Firnandi, di Jakarta, Rabu (22/11/2023).

Yoki menambahkan, pada 2021 rute internasional PIS mencapai 11 rute, kemudian meningkat di 2022 menjadi 18 rute, lalu pada Juli 2023 meningkat lagi sebanyak 26 rute dan hanya hitungan bulan, yakni pada November 2023 menjadi 50 rute internasional.

"Kini PIS berlayar di 5 benua, dan telah memiliki dua kantor cabang yakni PIS Asia Pasific PIS AP di Singapura dan PIS Middle East PIS ME di Dubai," tambahnya.

Berikut Daftar 50 Rute Internasional PIS:

1. Australia
2. Singapura
3. Malaysia
4. Thailand
5. Vietnam
6. Hong Kong
7. China
8. Bangladesh
9. India
10. UEA
11. Arab Saudi
12. Mesir
13. Algeria
14. Nigeria
15. Afrika Selatan
16. Denmark
17. Portugal
18. Amerika Serikat
19. Korea
20. Jepang
21. Spanyol
22. Yunani
23. Poland
24. Chile
25. Puerto Rico
26. Dominican Republic
27. Tanzania
28. Jerman
29. Irlandia
30. Turki
31. Yaman
32. Italia
33. Djibouti
34. United Kingdom
35. Swedia
36. France
37. Gilbraltar
38. El Savador
39. Rep of Fiji
40. Papua New Guinea
41. Solomon Island
42. The Republic of Vanua
43. Brunei Darussalam
44. Filipina
45. Belanda
46. Myanmar
47. Peru
48. Meksiko
49. Colombia
50. Irak

Yoki mengungkapkan, sebagai Sub Holding Integrated Marine Logistics dari PT Pertamina (Persero), PIS terus menorehkan sejumlah prestasi. Dari sisi kinerja, sampai dengan semester I 2023, PIS mencetak laba sebesar US$ 138,5 juta atau naik 93% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 71,7 juta, di mana di dalamnya juga terdapat pertumbuhan Non Captive Market dari 15,7% menjadi 22,8%.

"Pertumbuhan laba ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah PIS. Sementara, dari sisi operasional terdapat optimalisasi rantai pasokan komoditas sukses mengoptimalkan tonase dan pengurangan konsumsi bunker, yang berujung pada efisiensi, dan juga tidak lepas dari dukungan Pertamina Group," tutupnya.

Simak juga Video: Ahok Jalani Pemeriksaan KPK Selama 6,5 Jam






(rrd/rir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork