Sebanyak lima wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) dalam penawaran 2023 belum memiliki pemenang. Sekitar lima blok migas yang belum laku itu beberapa di antaranya merupakan blok 'raksasa'.
WK migas yang belum memiliki pemenang yakni Panai, Patin, Natuna D-Alpha, Akimeugah I dan Akimeugah II. Sebagai informasi, Natuna D-Alpha disebut-sebut memiliki potensi 2,5 kali dari Blok Masela yakni mencapai 46 trillion cubic feet (TCF).
Lalu, ada juga Akimeugah I dan II yang sebelumnya bernama Blok Warim di Papua. Blok ini sering disebut-sebut masuk kategori giant atau raksasa.
"Sementara untuk WK Panai, Patin, Natuna D-Alpha, Akimeugah I dan II yang belum terdapat pemenangnya ditetapkan menjadi WK terbuka available terbuka. Sehingga untuk diusulkan kepada para investor yang berminat sesuai mekanisme penawaran langsung baik dengan studi bersama maupun tanpa studi bersama," kata Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji dalam Acara Puncak Bulan K3 Nasional Sub Sektor Migas di Gedung Lemigas, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).
Tutuka menjelaskan, dari 10 WK yang ditawarkan, sebanyak 4 WK telah diteken kontrak kerja samanya yakni East Natuna, Beluga, Bengara I dan Akia. Dari 4 WK tersebut, total nilai komitmen pasti yang diraih sebanyak US$ 34,7 juta.
Kemudian, ada tambahan satu lagi pemenang lelang yakni untuk WK Bobara. Dengan demikian, total komitmen pasti yang berhasil diraih menjadi lebih dari US$ 50 juta.
"Sehingga dengan penambahan WK Bobara total komitmen pasti dari hasil penawaran WK migas tahun 2023 menjadi lebih dari US$ 50 juta," ujarnya.
Tutuka mengatakan, capaian penawaran WK 2023 menunjukkan jika industri hulu migas masih memiliki peluang untuk dikembangkan.
"Capaian penawaran WK tahun 2023 ini menunjukkan bahwa industri hulu minyak dan gas bumi di Indonesia masih memiliki peluang untuk dapat dikembangkan lebih besar dan daya tarik yang tinggi bagi para investor," katanya.
Simak juga Video: Jokowi Bahas Kerja Sama Migas‐Ketenagakerjaan dengan MBZ
(acd/ara)