Presiden Prabowo Subianto hari ini menerima PM Singapura Lawrence Wong di Istana. Kerja sama di sektor energi menjadi salah satu pembahasan kedua pemimpin negara.
Prabowo mengatakan dia juga membahas soal kelanjutan proyek ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura dengan Wong. Dia menekankan kerja sama ini menggunakan teknologi energi rendah karbon.
"Mengenai teknologi energi rendah karbon kami bahas proyek kerja sama yang berjalan termasuk interkoneksi listrik lintas batas," beber Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).
Keduanya juga membahas soal pengembangan hidrogen hijau di Sumatera dan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia.
"Kemudian, pengembangan bersama untuk hidrogen hijau di Sumatera, dan pembangkit listrik tenaga surya," ujar Prabowo.
Indonesia dan Singapura sendiri telah meneken perjanjian Announcement on Cross-Border Electricity Interconnection oleh pemerintah Indonesia. Kerja sama ini menyangkut sejumlah perusahaan energi, serta pemerintah Singapura,
Kerja sama diteken dalam acara International Sustainability Forum (ISF) yang dihelat September 2024 yang lalu. Indonesia akan mengekspor listrik ke Singapura sebesar 3,4 gigawatt (GW) yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT)
Menteri Ketenagakerjaan Singapura Tan See Leng mengatakan, tahun 2023 kemarin Singapura dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung pengembangan proyek-proyek komersial dan interkoneksi untuk perdagangan listrik lintas batas.
Pria yang juga menjabat sebagai 2ndMinister of Trade and Industry ini juga bilang, persetujuan bersyarat telah diberikan kepada lima perusahaan untuk mengimpor listrik rendah karbon 2 GW dari Indonesia ke Singapura. Namun di tahun ini, telah disepakati ekspor tambahan sebesar 1,4 GW, sehingga totalnya mencapai 3,4 GW.
"Proyek ini akan mengekspor tambahan listrik rendah karbon sebanyak 1,4 gigawatt dari Indonesia ke Singapura," kata Tan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).
Tan menjelaskan, penambahan ekspor ini seiring penambahan target impor listrik Singapura dari 4 GW 2035 menjadi 6 GW. Selaras dengan itu, pihaknya memberikan izin tambahan untuk ekspor dari dua konsorsium Indonesia antara lain Total Energies RGE dan Shell Vena Energy Consortium.
Sedangkan lima perusahaan yang telah mendapatkan persetujuan lebih dulu antara lain konsorsium Pacific Medco Solar Energy Medco Power with Consortium partners, PacificLight Power Pte Ltd (PLP) and Gallant Venture Ltd, Salim Group company, Adaro Green, dan TBS Energi Utama.
Saksikan juga video: PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur Seusai 2 Dekade Menjabat
(hal/fdl)