Bahlil Siap Pensiunkan PLTU, Tapi Ada Syaratnya

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 03 Feb 2025 14:45 WIB
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberi isyarat nasib pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Ia mengatakan, pensiun dini akan dijalankan jika ada yang mendanai program tersebut tanpa bunga tang tinggi.

Mulanya, ia menjelaskan tentang langkah pemerintah yang akan pensiunkan PLTU Cirebon-1 yang memiliki kapasitas sebesar 660 megawatt (mw). Langkah ini menjadi salah satu wujud komitmen pemerintah untuk menekan emisi rumah kaca.

"Kami mempensiunkan dini 660 megawatt PLTU Cirebon-1. Jadi kita pensiundinikan 7 tahun sebelum masa pensiun, kita tarik. Jadi ini sebagai komitmen kita," kata Bahlil dalam konferensi persnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2025).

Ia mengatakan, pensiun dini PLTU Cirebon-1 dilakukan karena ada yang membiayai. Selain itu, secara perhitungan ekonomis pensiun dini PLTU juga memungkinkan.

Berdasarkan materi paparannya, ada sekitar US$ 198 juta potensi investasi pabrik panel surya dan baterai listrik akibat pensiun dini PLTU Cirebon-1. Di samping itu, pensiun dini ini juga disebut memiliki potensi penyerapan tenaga kerja hingga 39.707 orang.

"Kenapa kita lakukan seperti ini, karena ada yang membiayai dan setelah kita hitung secara ekonomis, memungkinkan," terangnya.

Bahlil mengatakan, program pensiun dini PLTU di Indonesia dapat dilakukan dengan syarat, yakni ada yang mendanai tanpa membebani negara, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan masyarakat.

"Kalau ada yang membiayai murah begini, Alhamdulillah. Bila perlu kita pensiunkan semua yang penting ada yang membiayai dong. Jangan memaksa negara kita mempensiunkan-mempensiunkan habis itu cuma omon-omon, uangnya nggak ada," tegasnya Bahlil.

"Berdoalah mudah-mudahan ada lembaga keuangan yang seperti ini. Kasih kita uang, pinjam, kita pensiunkan. Saya mau pensiunkan kok, yang penting jangan merugikan negara," tambahnya.

Ia menegaskan, negara mau mempensiunkan dini PLTU dengan catatan didanai dengan bunga yang tidak mahal, pinjaman yang bersifat jangka panjang, dan harga di masyarakat murah, serta tidak membebani pengeluaran subsidi. Ia mengaku tak masalah memberikan subsidi listrik, dengan catatan harga yang sesuai dengan saat ini.

"Jangan sampai dianggap bahwa Kementerian ESDM nggak punya planning untuk mempensiunkan PLTU. Sudah punya ini, satu nih (PLTU Cirebon-1)," tegasnya.

Bahlil menambahkan, proses administrasi pensiun dini PLTU Cirebon-1 juga sudah mulai berjalan tahun ini. Adapun pembiayaan diberikan oleh Asian Development Bank (ADB).

"Ya kayak begini-begini paten punya. Jangan maksa-maksa kita pensiun-pensiun-pensiun, sumbernya nggak ada. Kita lagi cari penghematan anggaran nih," tutupnya.




(rrd/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork