Proyek Blok Masela Masih Dikebut, Begini Progresnya

Heri Purnomo - detikFinance
Senin, 04 Agu 2025 11:45 WIB
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Perusahaan minyak dan gas bumi asal Jepang, Inpex Corporation (INPEX) resmi memulai pekerjaan Front End Engineering and Design (FEED) untuk proyek Abadi LNG di Blok Masela. Proyek ini akan dioperasikan oleh anak usahanya yakni Inpex Masela Ltd.

Pekerjaan FEED ini mencakup proses peninjauan dan penetapan spesifikasi fasilitas yang akan digunakan untuk memproduksi dan memproses hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi, serta pembangunan pabrik LNG darat (OLNG).

Dalam FEED akan mencakup empat paket utama, yaitu OLNG, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines (SURF), dan Gas Export Pipeline (GEP). Di mana setiap paketnya mencakup lingkup kerja terkait teknologi carbon capture and storage (CCS) atau penangkapan dan penyimpanan karbon.

Inpex juga telah menetapkan kontrak untuk seluruh paket. Untuk paket FPSO, akan menggunakan metode dual FEED, yakni dua konsorsium kontraktor akan bekerja secara paralel namun terpisah guna menciptakan kompetisi yang sehat.

"Dalam metode ini, kontraktor yang memberikan hasil FEED terbaik secara teknis dan komersial akan langsung mendapatkan kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) untuk implementasi proyek," kata manajemen perusahaan dalam keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).

INPEX juga akan menerapkan metode dual FEED untuk paket OLNG, dan pemilihan kontraktornya akan dilakukan kemudian. Adapun diproyeksikan proyek ini memiliki kapasitas produksi LNG hingga 9,5 juta ton per tahun, atau lebih dari 10% dari total impor LNG tahunan Jepang.

"Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi pada ketahanan energi di Indonesia, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya, serta menyediakan pasokan energi rendah karbon yang stabil dalam jangka panjang," katanya.

Terlebih, proyek ini didukung oleh sifat lapangan gas yang unggul dan cadangan yang melimpah, memungkinkan pengembangan yang efisien serta implementasi komponen CCS.

INPEX menilai pekerjaan FEED ini sebagai langkah penting untuk memperluas bisnis gas alam dan LNG-nya, sekaligus mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) perusahaan sesuai visi INPEX Vision 2035 yang diumumkan pada Februari 2025.

"Selain itu, proyek ini juga diharapkan memberi kontribusi besar bagi pengembangan ekonomi wilayah timur Indonesia, serta membantu pencapaian target net zero emisi CO2 Indonesia pada tahun 2060. INPEX juga menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat bisnisnya di Indonesia dan akan terus terlibat aktif dalam proyek ini," tutupnya.

Lihat juga Video: BUMN Diminta Jokowi Jadi Mitra Inpex di Blok Masela




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork