Uang Tebusan Serangan Siber Direbut Lagi, Bitcoin Ambyar

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 09 Jun 2021 09:42 WIB
Foto: Jack Taylor/Getty Images
Jakarta -

Harga Bitcoin kembali tergelincir pada hari Selasa (8/6/2021) di tengah maraknya aksi jual cryptocurrency di AS. Salah satu penyebabnya karena banyaknya uang tebusan dari serangan siber beruntun yang telah berhasil diamankan.

Melansir dari CNBC, Rabu (9/6/2021), harga Bitcoin sempat mengalami penurunan hingga jatuh di bawah level $32.000 pada Selasa (8/6) pagi, hingga akhirnya sedikit pulih dan diperdagangkan pada $32.854,99. Selain itu koin digital yang lain juga ikut merosot, dengan ether turun sekitar 8% menjadi $2.499,28 dan XRP turun lebih dari 7%.

Penurunan ini diperkirakan terjadi karena adanya kekhawatiran atas keamanan cryptocurrency setelah pejabat AS berhasil memulihkan sebagian besar uang tebusan yang dibayarkan kepada peretas yang menargetkan Colonial Pipeline. Berdasarkan dokumen pengadilan kasus tersebut, dikatakan bahwa penyelidik dapat mengakses kunci atau kata sandi untuk salah satu dompet bitcoin peretas.

Selain itu terdapat outlet media Crypto Decrypt yang melaporkan adanya desas-desus yang tidak berdasar bahwa dompet bitcoin penyerang ransomeware telah diretas. Tentu saja hal ini menimbulkan rumor negatif terkait keamanan cryptocurrency.

Selain terkait isu keamanan, turunnya nilai jual cryptocurrency terjadi karena adanya faktor lain. Diperkirakan salah satunya adalah munculnya perlawanan keras China terhadap perdagangan mata uang kripto ini.

Sebelumnya otoritas China pada bulan lalu menyerukan tindakan keras terhadap penambangan dan perdagangan cryptocurrency. Setelah menjadi pemain utama di pasar, China telah bergerak untuk membasmi investasi spekulatif dalam cryptocurrency, melarang metode penggalangan dana yang dikenal sebagai penawaran koin awal dan menutup bursa kripto lokal.

Simak juga video 'Godaan Cuan Investasi Kripto':






(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork