Uni Eropa lewat Badan Biodiesel Eropa (European Biodiesel Board/EBB) mempermasalahkan biodiesel dari Indonesia. Menurut EBB, pemerintah Indonesia terlalu banyak memberikan bantuan subsidi kepada eksportir bio diesel. Subsidi tersebut disebut dapat mendistorsi harga sawit.
Alhasil, EBB mengeluarkan pengenaan bea masuk imbalan sementara (BMIS) yang diterapkan pada produk biodiesel. Hal ini cukup merugikan produk andalan yang satu ini, padahal ekspor yang dihasilkan biodiesel di Eropa cukup besar.
Direktur Pengamanan Perdagangan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Pradnyawati menjelaskan di tahun 2018 saja terjadi kenaikan ekspor biodiesel ke Eropa sebanyak 356,16%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(hns/hns)