Potensi perikanan budidaya di Indonesia tahun depan masih sangat besar. Apalagi jika digenjot dengan pemanfaatan teknologi untuk budidaya tersebut.
CEO dan Co-founder eFishery Gibran Huzaifah mengungkapkan sampai akhir 2021 diperkirakan jumlah pembudidaya yang telah bergabung dalam ekosistem eFishery mencapai 27.000 orang. Angka ini meningkat 1.074% dibandingkan jumlah pembudidaya yang menggunakan layanan eFishery di 2020.
"Teknologi itu membuka kolaborasi. Karena inovasi yang dihasilkan teknologi itu membuka akses kepada seluruh pelaku usahanya dan menciptakan value bersama-sama. Kalau tahun ini kami bisa merangkul 27.000 pembudidaya, tahun depan kami bidik 200.000 pembudidaya yang tersebar di 250 kabupaten/kota bisa bergabung dalam ekosistem kami," kata Gibran, Kamis (16/12/2021).
Dia menyebut dengan semakin bertambahnya jumlah pembudidaya ikan dan udang yang menggunakan teknologi eFishery, Gibran menyebut perputaran ekonomi di sektor perikanan budidaya maupun industri pendukungnya semakin meningkat.
Sebut saja jumlah pakan ikan yang didistribusikan eFishery kepada pembudidaya melalui fitur KABAYAN alias Kasih, Bayar Nanti. Fitur ini diberikan kepada para pembudidaya berbentuk modal pakan, yang dapat dibayarkan oleh pembudidaya setelah menikmati hasil panen.
Fitur KABAYAN ini juga menggandeng sejumlah financial institute untuk memberikan pinjaman modal kepada pembudidaya. Sejak Kabayan pertama kali diperkenalkan pada 2020 lalu, Gibran mencatat jumlah petani yang memanfaatkan kemudahan dalam membeli pakan tersebut mencapai 6.000 orang dengan total jumlah pakan yang disalurkan mencapai 25.000 ton atau setara Rp 400 miliar.
"Tahun depan, kami targetkan jumlah pembudidaya yang memanfaatkan Kabayan sebanyak 30.000 orang, dengan total pembiayaan mencapai Rp 1,3 triliun dan jumlah pakan yang disalurkan sebanyak 100.000 ton," ujarnya.
Bersambung ke perikanan.
(kil/dna)