Pasokan Pupuk Subsidi Aman? Cek di Sini Penjelasannya

Pasokan Pupuk Subsidi Aman? Cek di Sini Penjelasannya

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 23 Mar 2022 21:30 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan stok pupuk di Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari pupuk subsidi dan non subsidi. Pupuk-pupuk ini tersebar di gudang-gudang Lini II di tingkat provinsi dan Lini III di tingkat kabupaten.
Foto: Dok. Pupuk Indonesia
Jakarta -

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman memastikan pasokan pupuk bersubsidi yakni ZA, Urea, SP-36, NPK Phonska, dan pupuk organik tersedia lebih dari batas minimum. Hal ini disampaikan pada saat rapat dengan Komisi IV DPR RI Selasa (22/3) kemarin.

"Untuk urea dan NPK kami jamin cukup untuk saat ini. Urea ada 179% di atas ketentuan minimum dan NPK 150% di atas ketentuan minimum," katanya, dikutip Rabu (23/3/2022).

Selain itu, untuk stok pupuk SP-36 disebut sebanyak 19.500 ton, ZA 24.700 ton dan pupuk organik 35.000 ton. Nilai stok tersebut masih di atas stok minimum yang ditentukan pemerintah.

"Jadi misalnya SP-36 177% di atas stok minimum, ZA ada 209% di atas stok minimum, dan organik 110%. Jadi kami masih bisa menyalurkan dan sudah disetujui komisi IV untuk tetap menyalurkan pupuk selain pada NPK dan urea," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Bakir juga mengungkap upaya pihaknya dalam mengontrol harga pupuk non-subsidi. Caranya dengan membangun kios-kios komersil.

"Mengenai bagaimana kami bisa mengontrol harga komersial, sesuai dengan rekomendasi Komisi IV kami saat ini sedang membuat kios, 1.000 kios komersil. Jadi biarkanlah menyelesaikan ini dulu sehingga harga komersil bisa kami kontrol," ungkapnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR Sudin mengingatkan Dirut Pupuk Indonesia untuk segera berkoordinasi dengan kementerian teknis dan Kementerian Keuangan untuk membuat harga eceran tertinggi (HET) untuk pupuk nonsubsidi.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar tidak ada lagi yang mempermainkan harga pupuk nonsubsidi. Ia menegaskan, rekomendasi ini sudah disampaikan 1 atau 2 bulan yang lalu.

"Saya sudah sampaikan kepada Dirut segera koordinasi dengan kementerian teknis dengan Kementerian Keuangan untuk dibentuk ada harga eceran tertinggi (HET) pupuk nonsubsidi. Ini sudah dalam 1 bulan atau satu setengah bulan atau 2 bulan. Para raker selanjutnya tolong ada HET tersebut," tegasnya.

"Ini agar tidak ada permainan di tingkat bawah. Saya minta harga eceran tertinggi (HET) segera. Kalau perlu nanti dipampang tiap kios HET untuk pupuk nonsubsidi sekian. Jadi jangan ada yang main main di bawah ini," pungkasnya.


Hide Ads