Kawasan Industri yang Diresmikan Luhut Pekerjakan 1.800 TKA, Ini Tugasnya

Kawasan Industri yang Diresmikan Luhut Pekerjakan 1.800 TKA, Ini Tugasnya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 09 Jun 2022 20:00 WIB
Sebanyak 41 TKA asal China tiba di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat (11/9). Kedatangan mereka untuk bekerja di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Ilustrasi TKA. Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Jakarta -

Kawasan industri terpadu pengolahan logam berat yang dikelola PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) telah menyerap 21.600 tenaga kerja hingga 2021. Dari total tenaga kerja tersebut, sebanyak 20.000 tenaga kerja Indonesia dan 1.600 tenaga kerja asing.

Tenaga kerja asal Indonesia ini setara 92,59% dari total tenaga kerja. Sementara, sebanyak 1.600 tenaga kerja asing ini setara dengan 7,41%.

Corporate CSR IWIP Novrie J mengatakan, jumlah serapan tenaga kerja itu akan terus bertambah. Pada tahun ini, pihaknya menargetkan tambahan 10.400 orang pekerja baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun progresnya, total tenaga kerja yang terserap sampai saat ini 29.800 tenaga kerja. Tenaga kerja ini terdiri dari 28.000 tenaga kerja Indonesia dan 1.800 tenaga kerja asing.

"Tenaga kerja lokal dan nasional sudah 28.000 penyerapannya," katanya dalam acara media gathering di Kawasan Mega Kuningan, Kamis (9/6/2022).

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan, penyerapan tenaga kerja ini diutamakan untuk pekerja daerah lingkar tambang. Kemudian, diutamakan untuk tiga wilayah yakni Halmahera Timur, Halmahera Tengah dan Maluku Utara.

"Secara global atau secara total kita mengedepankan penyerapan tenaga kerja itu untuk masyarakat atau para pekerja di daerah lingkar tambang. Lebih diutamakan untuk di tiga wilayah, Haltim, Halteng dan Maluku Utara," ujarnya.

Untuk diketahui, pembangunan kawasan industri ini dimulai Agustus 2018 lalu. Seperti dikutip dari laman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, peletakan batu pertama kawasan industri ini dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Ini proyek besar, seperti yang disampaikan tadi nilai investasi nya US$ 10 miliar. Dan proyek ini akan mulai dari nikel sampai kepada baterai litium. Artinya beberapa lapis sehingga nilai tambahnya untuk kita jadi lebih banyak," ujar Luhut dalam sambutannya.

Baca di halaman berikutnya untuk mengetahui tugas TKA di Kawasan Industri Weda Bay.

Novrie menjelaskan, dalam perkembangannya, kebutuhan tenaga kerja kerja asing tidak signifikan. Dia mengatakan, tenaga kerja itu dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi.

"Untuk TKA sendiri memang saat ini bisa kita lihat dari angka perkembangannya juga nggak terlalu signfikan. Dan memang kebutuhan konstruksi kita di lapangan itu sebegitu besarnya, sebegitu masifnya sehingga membutuhkan juga tenaga konstruksi dari China," katanya.

GM Communication, CSR & Environment IWIP Erry Kurniawan menjelaskan, dalam pengembangan kawasan ini sistem dan teknologinya banyak dari China. Teknologi itu spesifik sehingga membutuhkan tenaga kerja dari sana.

"Jadi memang sistemnya, teknologinya banyak yang diambil dari China, dari luar, walaupun di luar proses-proses mekanikal dan elektrikal kita sudah banyak kuasain," katanya.

"Karena teknologi sangat spesifik dari China, untuk saat ini tenaga kerja asing yang ada memang lebih banyak kaitannya dengan instalasi mesin, mesinnya ini juga secara spesifik di buat di sana supaya bisa bersaing dan seterusnya," sambungnya.

Dia mengatakan, pada awalnya pekerja asing inilah yang melakukan pemasangan. Dalam perkembangannya, pekerja dan kontraktor lokal akan terlibat.

"Kalau di sini banyak tenaga asing lebih banyak untuk konstruksi dan untuk transfer teknologi bagaimana mengoperasikan alat-alat itu," ujarnya.



Simak Video "Video: Detik-detik Penggagalan Penyelundupan TKA China dari Malaysia di Bintan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads