6 Jurus Menperin Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi RI 5,3% di 2023

6 Jurus Menperin Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi RI 5,3% di 2023

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 17 Agu 2022 13:30 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita beri arahan CPNS Kemenperi/Dok Kemenperin
Foto: Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita beri arahan CPNS Kemenperi/Dok Kemenperin
Jakarta -

Sektor industri memiliki peran yang vital bagi pertumbuhan ekonomi RI. Selaras dengan hal tersebut, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan langkah-langkah prioritas untuk mendukung capaian target pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5,3% pada tahun 2023 mendatang.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, dibutuhkan daya ungkit yang optimal dari sektor manufaktur demi mencorong capaian target pertumbuhan RI di 2023. Oleh sebab itu, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah prioritas dalam satu tahun ke depan. Langkah pertama yaitu penambahan komoditas untuk neraca komoditas yang didorong di tahun 2023.

"Ini penting untuk menjamin pasokan bahan baku atau bahan penolong dan mendukung nilai tambah dan hilirisasi di dalam negeri," jelas Agus melalui keterangannya pada Rabu (17/08/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian yang kedua, perluasan penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri. Kebijakan HGBT telah terbukti mampu memperkuat resiliensi dan daya saing industri pengguna gas. Ini karena terjadi efisiensi terutama pada biaya operasional dan bahan baku industri pengguna gas.

Yang ketiga, mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Agus menjelaskan, dalam pidato kemarin, Presiden kembali menyampaikan bahwa upaya memprioritaskan penggunaan produk-produk Industri Indonesia dalam belanja APBN, APBD, dan BUMN akan terus didisiplinkan.

ADVERTISEMENT

Belanja APBN dan BUMN memiliki peluang untuk mengungkit lebih tinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diperkirakan akan mendapat tambahan pertumbuhan ekonomi hingga 1,7%. Sementara itu, pihaknya juga menargetkan pemberian sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk 2.000 produk di tahun depan.

"Kemenperin terus mengawal dan mengintensifkan program ini. Dengan kondisi risiko global yang akan dihadapi, tidak bisa tidak, kita perlu menyatukan langkah dan bersama-sama menjaga sektor industri kita. Dalam kaitan dengan itu, kami juga akan mengintensifkan program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," kata Agus.

Kemudian langkah keempat yaitu mengintensifkan upaya revitalisasi industri melalui program-program, antara lain program pendidikan dan pelatihan vokasi, program Making Indonesia 4.0, program nilai tambah dan daya saing industri, dan restrukturisasi mesin dan peralatan industri.

Tidak hanya itu, lewat upaya penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru juga turut dilakukan, yang juga diharapkan dapat naik kelas dengan memanfaatkan teknologi digital.

"Melalui program Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan oleh Presiden pada tahun 2020, saat ini telah terjaring 19 juta IKM/UMKM dalam ekosistem digital dan ditargetkan mencapai 30 juta pada 2024. Upaya selanjutnya adalah partisipasi Indonesia sebagai partner country Hannover Messe 2023," tambahnya.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Sementara itu, Agus menambahkan pihaknya perlu ikut menjaga kinerja investasi melalui berbagai skema kemudahan dan insentif, seperti tax holiday dan tax allowance, serta memacu tumbuhnya kawasan-kawasan industri baru. Poin ini termasuk ke dalam langkah kelima dari langkah-langkah tersebut.

Dan langkah terakhir atau keenam yang disebutkan Agus ialah, meningkatkan ekspansi produksi yang ditempuh dengan penyederhanaan bea masuk dan perijinan impor bahan baku utama industri, penataan ulang ketersediaan infrastruktur pendukung logistik baik domestik maupun kebutuhan ekspor dan impor, dan penetapan kebijakan fiskal DTP untuk komoditas tertentu dengan pohon industri yang panjang dan nilai TKDN tinggi.

"Untuk poin terakhir, kami belajar dari pengalaman PPNBM-DTP sektor otomotif dan PPN-DTP sektor properti yang mampu meningkatkan daya beli masyarakat," jelasnya.

Sebagai tambahan informasi, pagu (batas pengeluaran) indikatif Kementerian Perindustrian sendiri Tahun 2023 adalah sebesar Rp2,91 Triliun yang bersumber dari Rupiah Murni Rp 2,49 Triliun, PNBP Rp150,08 Miliar, BLU Rp112,38 Miliar, dan SBSN Rp158,56 Miliar.

Agus menyampaikan, sebelumnya sektor manufaktur telah berjalan on the right track, yang ditunjukkan dengan dominasi produk-produk hilir pada struktur ekspor Indonesia.

"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo pada pidato di Sidang Tahunan, kekuatan-kekuatan yang kita miliki merupakan modal kuat untuk membangun Indonesia, termasuk kemampuan hilirisasi dan industrialisasi untuk memaksimalkan nilai tambah bagi kepentingan nasional," kata

Sementara itu, upaya-upaya yang telah ditempuh Kemenperin sebelumnya juga telah menunjukkan pertumbuhan investasi dalam dua tahun terakhir, bahkan hingga dua digit.

"Ini cerminan kepercayaan dan harapan bahwa kita selangkah lebih dekat untuk menjadi kekuatan industri dunia. Saya percaya cita-cita dalam Making Indonesia 4.0 bahwa Indonesia masuk 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030 akan semakin terakselerasi," tegasnya.

Perlu diketahui pula, sektor industri non migas juga telah kembali tumbuh positif ke angka 6,91% pada tahun 2021, setelah pada triwulan II -2020 mengalami pertumbuhan minus -5,74%. Pada triwulan II - 2022, pertumbuhan industri adalah sebesar 4,33%.

Namun demikian, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terus berada di level ekspansif sejak November 2020 dan terus menguat sepanjang 2021 hingga saat ini, terkecuali bulan Juli dan Agustus akibat merebaknya varian delta.

"Hal ini menunjukkan kepercayaan diri, daya adaptasi, dan resiliensi sektor industri di masa pandemi, sekaligus optimisme yang tinggi di sektor industri manufaktur dalam menilai prospek ekonomi Indonesia ke depan," ungkap Menperin.



Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads