Sektor industri memiliki peran yang vital bagi pertumbuhan ekonomi RI. Selaras dengan hal tersebut, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan langkah-langkah prioritas untuk mendukung capaian target pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5,3% pada tahun 2023 mendatang.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, dibutuhkan daya ungkit yang optimal dari sektor manufaktur demi mencorong capaian target pertumbuhan RI di 2023. Oleh sebab itu, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah prioritas dalam satu tahun ke depan. Langkah pertama yaitu penambahan komoditas untuk neraca komoditas yang didorong di tahun 2023.
"Ini penting untuk menjamin pasokan bahan baku atau bahan penolong dan mendukung nilai tambah dan hilirisasi di dalam negeri," jelas Agus melalui keterangannya pada Rabu (17/08/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian yang kedua, perluasan penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri. Kebijakan HGBT telah terbukti mampu memperkuat resiliensi dan daya saing industri pengguna gas. Ini karena terjadi efisiensi terutama pada biaya operasional dan bahan baku industri pengguna gas.
Yang ketiga, mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Agus menjelaskan, dalam pidato kemarin, Presiden kembali menyampaikan bahwa upaya memprioritaskan penggunaan produk-produk Industri Indonesia dalam belanja APBN, APBD, dan BUMN akan terus didisiplinkan.
Belanja APBN dan BUMN memiliki peluang untuk mengungkit lebih tinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diperkirakan akan mendapat tambahan pertumbuhan ekonomi hingga 1,7%. Sementara itu, pihaknya juga menargetkan pemberian sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk 2.000 produk di tahun depan.
"Kemenperin terus mengawal dan mengintensifkan program ini. Dengan kondisi risiko global yang akan dihadapi, tidak bisa tidak, kita perlu menyatukan langkah dan bersama-sama menjaga sektor industri kita. Dalam kaitan dengan itu, kami juga akan mengintensifkan program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," kata Agus.
Kemudian langkah keempat yaitu mengintensifkan upaya revitalisasi industri melalui program-program, antara lain program pendidikan dan pelatihan vokasi, program Making Indonesia 4.0, program nilai tambah dan daya saing industri, dan restrukturisasi mesin dan peralatan industri.
Tidak hanya itu, lewat upaya penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru juga turut dilakukan, yang juga diharapkan dapat naik kelas dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Melalui program Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan oleh Presiden pada tahun 2020, saat ini telah terjaring 19 juta IKM/UMKM dalam ekosistem digital dan ditargetkan mencapai 30 juta pada 2024. Upaya selanjutnya adalah partisipasi Indonesia sebagai partner country Hannover Messe 2023," tambahnya.
Lanjut ke halaman berikutnya.
Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]