Genjot Produksi Pupuk, Pasokan Gas ke Pabrik Ditambah

Genjot Produksi Pupuk, Pasokan Gas ke Pabrik Ditambah

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 20 Sep 2023 22:55 WIB
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury (kedua kanan) didampingi Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Bob Indiarto (kanan) dan Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh (kedua kiri) dan Direktur Operasi & Produksi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Filius Yuliandi (kiri) meninjau gudang penyimpanan pupuk milik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Sumatera Selatan, Senin (17/4/2023). Kunjungan tersbeut untuk memastikan ketersedian stok pupuk bersubsidi cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Ilustrasi produksi pupuk.Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya meneken kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan beberapa perusahaan migas. Hal ini dilakukan rangka menjaga keberlanjutan pasokan gas untuk produksi pupuk Perseroan.

Penandatanganan PJBG ini dilakukan dalam acara International Convention Indonesia Upstream Oil & gas 2023 (IOG) di Bali, Rabu (20/9/2023), dan dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat Persero yang terlibat.

Turut hadir menyaksikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan komitmen pemenuhan pasokan gas bagi industri pupuk merupakan komitmen bersama dalam mendukung program prioritas Pemerintah seperti ketahanan pangan nasional hingga Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Kami menyambut baik dukungan penuh pemerintah untuk pemenuhan gas bagi Pupuk Indonesia Grup. Penandatanganan perjanjian jual beli gas yang dilakukan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia ini tentunya akan berdampak positif bagi industri pupuk nasional," ungkap Rahmad dalam sebuah keterangan tertulis, Rabu (20/9/2023).

Rahmad menjelaskan penandatanganan PJBG ini juga untuk mendukung keberlangsungan dan peningkatan kapasitas produksi pupuk di masa akan datang. Apalagi, salah satu komitmen PJB ini akan memasok kebutuhan gas kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat yang juga berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional.

Menurut Rahmad, komitmen PJBG yang telah ditandatangani bersama ini juga mendukung program hilirisasi yang menjadi fokus Presiden Jokowi. Pupuk Indonesia bertekad menjadi pemain industri petrokimia nasional. Pasalnya, Pupuk Indonesia Grup akan melakukan diversifikasi industri dengan mengembangkan ammonia, soda ash, metanol, dan sebagainya.

"Oleh karena itu, hilirisasi industri ini akan menekan impor sejumlah produk kimia, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan iklim investasi, sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sebagai informasi, anak perusahaan Pupuk Indonesia yang telah teken kontrak jual beli gas adalah PT Pupuk Kaltim dengan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd dengan volume 102 MMSCFD. Aliran gas baru akan dimulai pada kuartal IV tahun 2027. Perjanjian ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan proyek pabrik amoniak urea kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat.

Selanjutnya, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang melakukan kerjasama jual beli gas dengan Medco E&P Indonesia dan Medco E&P Lematang dengan volume harian sekitar 5 BBTUD sampai 18 BBTUD yang akan dimulai pada tahun 2023.

PT Petrokimia Gresik melakukan kerjasama jual beli gas dengan dua perusahaan sekaligus, yaitu Pertamina EP Cepu dengan volume gas sebesar 15 MMSCFD. Selanjutnya dengan Husky CNOOC Madura Ltd, di mana sebagai bentuk pengamanan pasokan gas jangka Panjang apabila sumur-sumur gas eksisting telah mengalami deklinasi.


Hide Ads