Kata Menteri Jokowi Hilirisasi Kratom Bisa Raup Rp 90 Juta/Kg

Kata Menteri Jokowi Hilirisasi Kratom Bisa Raup Rp 90 Juta/Kg

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 17 Sep 2024 13:12 WIB
Seorang warga menuangkan remahan kratom atau daun purik hasil cacahan di usaha rumahan setempat di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (10/2/2024). Tanaman kratom (mitragyna speciosa) yang merupakan bahan baku minuman sejenis jamu khas Kabupaten Kapuas Hulu tersebut dijual warga setempat dalam bentuk daun mentah/basah seharga Rp2.500 - Rp3.000 per kilogram, dan remahan atau cacahan seharga Rp12 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/nz
Proses pengolahan daun kratom.Foto: Antara Foto/Jessica Wuysang
Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung hilirisasi kratom. Menurutnya, salah satu produk hilirisasi kratom berpotensi meraup hingga Rp 90 juta per kilogram (kg).

Teten mengatakan kratom merupakan salah satu tanaman yang potensial untuk dikembangkan berbagai produk. Tidak hanya untuk industri makanan dan minuman, melainkan juga di industri farmasi. Misalnya, untuk produk ekstrak kratom berpotensi meraup cuan Rp 90 juta per kilogram.

"Sayang sekali kalau dijual hanya dalam bentuk bahan mentah. Padahal ada bisa diproduksi sampai ke ekstraknya. Ekstraknya itu per hari ini 6.000 dolar per kilogram. Ya, sekitar Rp 90 jutaan lah per kilogram," kata Teten saat ditemui di Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai untuk teknologi yang digunakan dalam hilirisasi tanaman tersebut terbilang murah. Dia bilang teknologi untuk produk-produk ekstrak herbal hanya mencapai Rp 3,5 miliar. Sementara, biaya untuk membangun pabrik di kisaran Rp 10 miliar.

"Kita seperti di kooperasi, seperti minyak makan merah kan ada yang mandiri. Yang kooperasinya bangun sendiri. Ya bisa (bangun pabrik). Murah kok, paling antara Rp 10 miliaran satu pabrik," jelasnya.

Teten menambahkan selama ini hanya India dan Amerika yang memanfaatkan hilirisasi kratom. Padahal negara tersebut juga mendapatkan bahan mentah dari Indonesia. Selain itu, dia juga melihat potensi pasar yang cukup besar untuk produk-produk kratom, seperti Amerika Serikat dan Eropa.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Teten menyebut permintaan dunia terhadap produk kratom sudah semakin besar. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor kratom selalu mengalami pertumbuhan dengan tren sebesar 15,92% per tahun, sejak 2019.

Salah satu negara tujuan ekspor utama kratom Indonesia adalah Amerika Serikat. Pada periode Januari-Mei 2023, porsi AS mencapai 4,86 juta dolar AS atau 66,30% dari total ekspor kratom Indonesia.

"Jangan sampai negara lain yang mengambil potensi besar dan keuntungan dari kratom ini," kata Teten dalam keterangan tertulis.

Simak Video 'Reforminer: Hilirisasi Minerba Genjot Ekonomi Daerah, tapi Kedalaman Kemiskinan Naik':

[Gambas:Video 20detik]

(hns/hns)

Hide Ads