Dalam RAPBN 2020, output pembangunan jalan disasar mencapai 837 km. Jumlah ini jauh lebih panjang dibanding output APBN 2019 yang sepanjang 406 km.
"Untuk infrastruktur yang signifikan naik adalah untuk jalan. Mungkin untuk menyambungkan jalan-jalan yang kemarin sudah banyak dibangun. Tahun depan akan mencapai lebih dari dua kali lipat. Sedangkan untuk jalur kereta api dan jembatan hampir sama," kata dia.
Jalan menjadi satu-satunya infrastruktur yang naik target pembangunannya dibandingkan output APBN 2019. Pembangunan jembatan di 2020 turun dari 17,3 km menjadi 6,9 km. Lalu pembangunan jalur kereta api turun dari 269,45 km menjadi 238,8 km, hingga pembangunan rusun yang berubah dari 6.873 ke 5.224 unit.
Selain lewat APBN, pemerintah juga akan mendorong pembangunan infrastruktur lewat skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Pemerintah juga mendorong peran swasta maupun BUMN dalam rangka membiayai proyek strategis nasional melalui skema pembiayaan kreatif.
Selain itu pembangunan infrastruktur di perkotaan juga didorong untuk mengantisipasi urbanisasi seperti transportasi massal perkotaan, air bersih dan sanitasi, dan perumahan yang layak huni.