Kasubdit Pemantauan dan Evaluasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan, Ditjen Bina Marga Wahyudi mengatakan faktor kendaraan dan human error kerap menjadi biang kerok terjadinya kecelakaan di titik tersebut. Dari sisi kendaraan, truk-truk odol (over dimension over load) menjadi faktor paling sering.
"Banyaknya faktor kendaraan. Truk-truk atau kendaraan yang overload, over dimensi. Laporan awalnya kan remnya blong," katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Senin (2/9/2019).
Dia bilang, berdasarkan hasil safety audit dari kecelakaan yang selama ini terjadi, faktor jalan belum pernah menjadi penyebabnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun untuk kasus kecelakaan terakhir, Wahyudi mengaku saat ini pihaknya masih menunggu hasil safety audit yang sedang dilakukan. Dari hasil safety audit, bakal ada rekomendasi yang akan segera ditindaklanjuti untuk meminimalisir kejadian serupa.
"Nanti ada langkah-langkah berikutnya setelah dilakukan safety audit. Semua dari hasil audit akan ada rekomendasi apa langkah yang akan dilakukan," ungkapnya. (toy/dna)