Hal itu dikritisi oleh anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Bambang Suryadi. Menurutnya, tidak mungkin sampai akhir tahun Kementerian PUPR akan menyerap anggaran 100%. Dia pun menanyakan apa solusi terkait masalah tersebut.
"Kurang lebih satu bulan lagi kira-kira sampai tutup anggaran 2020 ini target bapak baik fisik maupun uangnya, kalau 100% sudah nggak mungkin kayaknya terutama fisiknya. Kalau penyerapannya hanya maksimal sampai 80-an itu kendalanya apa? Kalau proyek yang single-single ini solusinya seperti apa?," tanyanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke Basuki, dia mengatakan hingga akhir tahun hanya mampu menyerap anggaran mencapai 97,58% atau senilai Rp 85,38 triliun. Dengan demikian, bakal ada sisa anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 2,15 triliun.
Di sisa akhir tahun ini, dia menyatakan akan terus mendorong percepatan penyerapan anggaran salah satunya dengan cara menggeser dan menyisir anggaran untuk proyek-proyek yang pelaksanaannya dinilai lambat.
"Disisir satu per satu yang lambat, dikurangi pindah ke yang butuh anggaran karena progres lebih cepat, ini butuh revisi DIPA (daftar isian pelaksana anggaran) yang cepat. Kemudian mempercepat belanja COVID-19, serta memastikan pelaksanaan program padat karya sesuai sasaran," tandasnya.
Simak Video "Sri Mulyani Sebut Capaian APBN 2020 Masih Oke"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)