Setelah dilakukan polling selama 24 jam, pembaca detikcom mayoritas tak menyetujui jika proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pembaca mengikuti polling yang diadakan sejak kemarin pukul 12.00 WIB ini sebanyak 138 orang. Selisih antara pembaca yang setuju dan tidak setuju juga cukup jauh. Jumlah yang setuju hingga polling ditutup pukul 12.00 WIB, Selasa (12/10/2021) hanya 40 orang dan yang tidak setuju 98 orang.
Pembaca yang tidak setuju dengan keputusan Presiden Joko Widodo itu menyatakan transportasi ke Bandung dianggap masih bisa menggunakan kereta normal. Jadi lebih baik APBN digunakan untuk membantu masyarakat di masa pandemi COVID-19.
"Di awal saat membuat kebijakan dan melakukan perencanaan pastinya ada analisa. Perjalanan waktunya ada perubahan dan lain sebagainnya. Rakyat masih cukup dengan kereta normal yang biasa nya digunakan. Lebih baik dana apbn untuk masyarakat yang kurang mampu di masa pandemi COVID-19 ini," kata detikers dengan nama akun And** Ari******, dikutip Selasa (12/10/2021).
Pembaca lain, menyayangkan proyek kereta cepat menggunakan APBN. Menurutnya seharusnya bisa digunakan untuk memperbaiki infrastruktur di daerah tertinggal hingga terpencil.
"Proyek ini hanya berfokus di Jakarta-Bandung, pun tidak menjamin menjadi pilihan utama oleh warga. Jadi sangat disayangkan kalau harus memanfaatkan APBN, yang dananya seharusnya bisa digunakan untuk memperbaiki infrastruktur di daerah tertinggal /terluar /terpencil atau bahkan untuk kepentingan Pendidikan Nasional," tulis akun bernama Isw** Hun*******.
Ada juga yang mengatakan pilihan transportasi untuk pergi ke Bandung sudah cukup banyak. Apalagi menggunakan mobil pribadi dan jalan tol dinilai sudah cukup murah.
"Dilihat dari aspek ke depannya, kereta cepat Jakarta-Bandung ini belum sangat dibutuhkan. Karena masih bisa dapat dijangkau dengan cepat lewat jalan tol dan biayanya lebih murah. Jadi sangat tidak relevan dari sisi urgensinya ataupun dari sisi kebutuhannya," ungkap akun bernama wir****.
Bagaimana yang Setuju? Klik halaman selanjutnya.
Lihat Video: Kereta Cepat Dibiayai APBN, Pengamat: Untuk Rakyat Atau Oligarki?
(eds/eds)