Sejarah Pembangunan LRT Palembang yang Dikritik Ridwan Kamil Sepi Penumpang

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 22 Okt 2022 14:45 WIB
Melintasi Sungai Musi, LRT Palembang Mulai Beroperasi
LRT Palembang/Foto: Antara Foto
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengkritik infrastruktur LRT Palembang. Kritik keras yang disampaikan bahwa infrastruktur itu merupakan proyek gagal dalam pengambilan keputusan hingga berujung sepi penumpang.

LRT Palembang, yang juga disebut LRT Sumatera Selatan (Sumsel) mulai dibangun pada 2015 dan memiliki panjang 24,5 kilometer (km). Proyek siap beroperasi pada saat Asian Games berlangsung pada Agustus 2018.

Berdasarkan catatan detikcom, LRT Palembang merupakan proyek yang diinisiasi oleh pemerintah daerah Sumatera Selatan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan bahwa proyek ini diusulkan oleh Gubernur Sumsel kala itu Alex Noerdin.

LRT Palembang sendiri merupakan proyek yang dilaksanakan menggunakan skema penugasan BUMN melalui Peraturan Presiden No. 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan di Provinsi Sumatera Selatan pada Oktober 2015.

Di dalamnya diatur mengenai penugasan kepada PT Waskita Karya untuk membangun prasarana dan PT Kereta Api Indonesia untuk menyelenggarakan sarana kereta api.

Total anggaran yang dikeluarkan negara untuk pembangunan infrastruktur tersebut mencapai 10,9 triliun yang seluruhnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan pembayaran multiyears selama empat tahun sampai 2020.

Rinciannya waktu itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Rabu (24/5/2017) lalu saat ditemui di lokasi pembangunan LRT Palembang.

Namun, agar proyek tetap berjalan kontraktor pelaksana pembangunan, dalam hal ini PT Waskita Karya mengambil inisiatif menalangi dahulu sisa biaya pembangunan yang belum cair tersebut menggunakan kas perusahaan. Kemudian nantinya diganti oleh pemerintah.

"Jadi kira-kira akan empat tahun. Mulai dari 2016, sudah mulai dengan biaya yang relatif masih sedikit Rp 350 miliar, tahun ini akan kita masukkan Rp 1,2 triliun, tahun depan Rp 4 triliun, dan dari total Rp 10,9, sebagian besar mungkin akan terselesaikan di 2018, dan sebagian sangat kecil dituntaskan tahun 2020," jelas Sri Mulyani saat itu.

LRT Palembang disebut sepi di halaman berikutnya.




(ada/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork