Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara terkait dengan kritik yang dilayangkan Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. Kritik itu menyebut, manfaat IKN hanya dirasakan oleh aparat negara.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan, dalam perkembangan sebuah kota baru pasti prosesnya tidak akan terjadi sekaligus dalam satu waktu seperti transmigrasi. Dia mencontohkan seperti perpindahan ibu kota negara di Amerika Serikat (AS) dari New York ke Washington DC.
"Jadi, dalam perkembangan sebuah kota baru pasti nggak terus 'brek' kaya transmigrasi, tentu berkembang sesuai dengan perkembangan," kata Zainal, ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023).
Zainal menjelaskan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pembangunan ibu kota baru bukan hanya sekadar memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN, tapi juga dalam rangka memindahkan pusat pertumbuhan. Selain itu, menurutnya wajar jika proyek IKN sendiri kini banyak menyita perhatian publik hingga ada yang mengkritik.
"Umumnya kalau kita baca teori, kita baca yang namanya ibu kota itu pasti akan menyedot perhatian. Beda Kalau kayak Australia, misalkan Canberra ya, memang Canberra didesain hanya kota untuk pemerintahan. Jadi kalau pengin lihat sekarang ya Canberra sepi padahal sudah sekian tahun," ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya bagaimana sebuah ibu kota negara yang baru nantinya, akan tergantung dari desain dari pemerintah itu sendiri. Dalam hal ini, IKN akan didesain sebagai pusat pertumbuhan sehingga secara bertahap akan didorong agar masyarakat dan pelaku usaha pindah ke sana.
"Yang presiden sudah sampaikan, ini menjadi pusat pertumbuhan baru, memindahkan. Kalau ada gula di situ pasti semutnya akan datang, itu aja," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, kritik Anies terhadap IKN dilontarkan saat berbincang dengan Mantan Wamenlu RI dan Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal di acara CIFP 2023. Anies menilai, Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah yang lebih mendesak untuk diselesaikan, ketimbang membangun sebuah kota dengan anggaran jumbo.
"Karena kalau kita lihat manfaat untuk pembangun faskes akan dirasakan oleh seluruh rakyat. Tapi kalau di ini (IKN), akan dirasakan oleh aparat negara yang nanti bekerja untuk negara. Sementara yang perlu kita lakukan ialah negara bekerja untuk rakyat. Ini kan (IKN) fasilitas untuk penyelenggara negara, itu semua," kata Anies, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/12/2023).
(shc/das)