Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso pada Kamis 15 Februari 2018 mengungkapkan nasabah tak perlu khawatir dengan kondisi Bank Muamalat. Pasalnya bank yang digadang menjadi holding bank syariah tersebut masih memiliki kondisi likuiditas yang baik.
"Tidak perlu khawatir, bank ini bagus. Dana pihak ketiga (DPK) nya bagus. Murah, yang mau beli banyak. Artinya ini barang bagus, jadi tidak perlu khawatir soal itu," ujar Wimboh.
Dia menjelaskan, dalam bisnis perbankan Bank Muamalat masih dalam kondisi yang cukup baik.
"Radang-radang ya memang ada, tapi masih bagus. Non performing financing atau rasio pembiayaan bermasalahnya memang sudah di atas treshold, makanya kita minta tambahan modal. Tapi masalah likuiditas tidak ada," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi Bank Muamalat masih likuid, masih baik rencana penambahan modal itu untuk pengembangan bisnis ke depannya," kata Permana kepada detikFinance.
Dia mengungkapkan, Bank Muamalat memang gagal mendapatkan suntikan modal dari Minna Padi. Karena itu, Muamalat langsung mengganti calon investor yang akan masuk ke perseroan.
Saat ini ada sejumlah investor asal luar negeri dan investor dari dalam negeri yang menyatakan berminat untuk menambahkan modal di Bank Muamalat.
"Alhamdulillah yang minat sama Muamalat banyak, kan baru 3 minggu Minna Padi diumumkan gagal. Nah sekarang kami harus lari cepat untuk mengubah arah, meskipun tidak bisa selesai dalam waktu 2 atau 3 minggu," ujar dia.
Menurut Permana, sejumlah investor ini sudah masuk sebelum Minna Padi menyatakan minat membeli bank syariah pertama di Indonesia ini. Nah setelah Minna Padi gagal mengakuisisi, calon-calon investor tersebut mulai maju dan menyampaikan minat ke perseroan.
Mantan Direktur Syariah PermataBank ini mengungkapkan perseroan memiliki beberapa strategi untuk mengurangi rasio NPF yang saat ini berada di kisaran 4%. Misalnya penambahan modal yang akan menambah rasio pencadangan. Kemudian right off pembiayaan yang diharapkan bisa membesarkan bisnis perseroan.
"Kalau di NPF kan ada pembilang atau yang macetnya, kemudian penyebutnya pembiayaan. Jadi kalau modal ditambahkan maka penyebutnya akan membesar dan pembilangnya atau yang macet otomatis mengecil," ujarnya.
Permana menjelaskan, bank dalam kondisi aman, likuiditas masih bagus. "Yang penting kepercayaan masyarakat masih tinggi, masih banyak yang sayang dengan Muamalat," ujar dia.