Komisaris Utama Bank Muamalat Ilham Habibie menjelaskan mengapa akhirnya Dato Sri Tahir batal memberi suntikan modal kepada bank syariah tertua di Indonesia tersebut.
Ilham bercerita, bahwa dalam prosesnya, dirinya sebenarnya telah menawarkan langsung kepada salah satu orang terkaya yang merupakan CEO Mayapada Group tersebut untuk masuk menjadi anggota konsorsium.
"Saya sendiri yang langsung menawarkan beliau (Tahir) untuk menjadi anggota konsorsium. Kemudian, setelah dapat berkali-kali kita ketemu, adalah (jawaban Tahir) boleh iya boleh tidak, jadi bisa iya bisa tidak," cerita Ilham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesimpulan tersebut diambil, karena permasalahan waktu yang cukup mepet. Di mana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Muamalat akan segera dilakukan, namun belum ada komunikasi antara Tahir dengan pemegang saham eksisting.
"Kita waktu itu kita mengambil kesimpulan bahwa, untuk saat ini perlu ada, kalau mau jadi pemegang saham kan harus ada komunikasi dulu dengan pemegang saham saat itu. Tapi itu belum terjadi. Belum aja gitu," kata putera Presiden RI Ke-3 BJ Habibie tersebut.
"Padahal minggu depan sudah mau RUPS. Jadi untuk saat jelas nggak. Kalau mau jadi pemegang saham kan harus ada komunikasi dulu dengan pemegang saham saat ini. Tapi itu belum dilakukan," sambungnya.
Sebelumnya dikabarkan, Tahir berencana untuk membantu permodalan Bank Muamalat. Tahir mengungkapkan bahwa pihaknya berniat membantu permodalan Bank Muamalat. Rencananya suntikan modal juga tidak untuk dimiliki sebagai unit bisnis.
"Kita hanya membantu untuk melewati masa sulitnya aja, tidak untuk dimiliki dan tidak untuk business," kata Tahir dikonfirmasi detikFinance beberapa waktu lalu.