Utang Tambah Rp 347 T Setahun, Rizal Ramli Kritik Menkeu Ratu Utang

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Utang Tambah Rp 347 T Setahun, Rizal Ramli Kritik Menkeu Ratu Utang

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Jumat, 17 Mei 2019 20:45 WIB
Utang Tambah Rp 347 T Setahun, Rizal Ramli Kritik Menkeu Ratu Utang
Rizal RamliFoto: Fadhly Fauzi Rachma
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance sepanjang Jumat (16/5/2019) didominasi utang dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Terpopuler pertama adalah tentang utang pemerintah pusat yang naik Rp 347,84 triliun dalam setahun.

Pada April 2018 utang pemerintah Rp 4.180,61 triliun, setahun kemudian naik jadi Rp 4.528,45 triliun pada April 2019. Berita terpopuler kedua adalah Rizal Ramli menyebut Menteri Keuangan Ratu Utang.

Sindiran mantan Menko Kemaritiman itu terkait utang pemerintah yang naik Rp 347 triliun setahun. Terpopuler ketiga adalah jawaban pedas Sri Mulyani terhadap Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono yang mengajak pendukung pasangan capres cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, boikot bayar pajak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini sebagai protes terhadap hasil pilpres yang menurut kubu pasangan capres cawapres 02 curang. Penasaran mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini.


Utang Pemerintah Setahun Naik Rp 347 T, Ini Rinciannya

Total utang pemerintah kembali mengalami kenaikan. Hingga April 2019 total utang pemerintah sudah mencapai Rp 4.528,45 triliun.

Jika dilihat dalam kurun waktu 1 tahun total utang pemerintah pusat sudah bertambah Rp 347,84 triliun. Pada April 2018 posisi utang pemerintah sebesar Rp 4.180,61 triliun.

Namun jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya utang pemerintah turun Rp 38,86 triliun. Posisi utang pemerintah di Maret 2019 sebesar Rp 4.567,31 triliun.

"Posisi utang pemerintah di level 29,56% di bawah 30%. Outstanding utang turun Rp 38,8 triliun dibandingkan Maret tahun ini satu bulan turun Rp 38 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengkritik pemerintah khususnya Menteri Keuangan (Menkeu). Menurut Rizal Ramli, Menkeu cocok sebagai 'Ratu Utang" karena jumlah utang per April 2019 kembali lagi naik.

Kritikan tersebut disampaikan lewat cuitan Twitter-nya.

"Utang Pemerintah Setahun Naik Rp 347T. Nyaris Rp1 Trillun per hari ! πŸ‘Ž Kok prestasi tertinggi ngutang? Wong Menkeu "Ratu Utang" dipuja2 kreditor karena berikan bunga tertinggi di ASEAN," cuit akun @RamliRizal, Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Cuitan yang dilakukan pada pukul 14.08 WIB ini sudah mendapat likes sampai 3.359 dan retweet sebanyak 2.062.

Jawaban Pedas Sri Mulyani ke Poyuono Soal Boikot Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab ajakan boikot Arief Poyuono. Dia menjelaskan, masalah perpajakan sudah diatur dalam undang-undang. Menurutnya, jika mau menjaga negara ini maka mesti menjalankan kewajiban.

"Sebenarnya negara ini negara kita sendiri yang kita cintai bersama, masalah perpajakan juga sudah diatur oleh konstitusi oleh undang-undang jadi kalau mau menjaga negara ini bersama kita harus menjalankan kewajiban," katanya di Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (16/5/2019).

"Kita boleh meminta haknya tapi juga kewajiban dilakukan. Karena pada dasarnya harus menjaga kebersamaan, di dalam penyelenggaraan negara, dalam pemerintah, perekonomian, dan dari sisi jasa kemasyarakatan," sambungnya.

Sri Mulyani mengatakan, uang pajak sendiri digunakan untuk banyak hal. Dari pembangunan infrastruktur hingga para pegawai.

Bahkan, Sri Mulyani menyinggung uang pajak yang termasuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diberikan ke partai politik (parpol).

"Kalau Anda tanya, uang pajak untuk apa untuk segala macam, dari mulai jalan raya, sekolah, rumah sakit, kita bicara air, listrik, tentang seluruh aparat termasuk DPR, partai politik pun juga mendapat APBN jangan lupa, karena mereka mendapatkan per kepala. Jadi kalau nggak mau membayar pajak, masa negaranya nggak jalan," jelasnya.

Mau Tukar Uang Buat Lebaran di Monas? Ini Jadwalnya

Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat menjadi salah satu tempat penukaran uang untuk kebutuhan Lebaran yang kini ramai dipenuhi masyarakat. Sejumlah bank membuka layanan penukaran uang di lokasi tersebut.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi mengatakan, layanan penukaran uang di Monas diselenggarakan hingga 29 Mei 2019.

"Ini sampai tanggal 29. Jadi ini ada beberapa agenda, jadi beda-beda tempatnya, untuk Monas dari 13 Mei sampai 29 Mei. Itu adalah untuk Monas," kata dia di sela-sela meninjau aktivitas penukaran uang di kawasan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).

Waktu pelayanan penukaran uang di Monas dimulai pukul 09.00 WIB. Namun bagi masyarakat yang ingin dapat kesempatan lebih dulu dalam menukar uang bisa datang lebih awal untuk mendapatkan antrean lebih awal.

Penukaran uang di IRTI Monas dibuka sampai persediaan uang yang disiapkan masing-masing bank dalam sehari sudah habis.


Mau Mudik JKT-SBY via Jalan Non Tol? Segini Kira-kira Biayanya

Masyarakat punya dua pilihan jalur untuk mudik dari kawasan barat ke timur pulau Jawa. Sebelumnya sudah dibahas biaya mudik ke Surabaya lewat tol.

Kali ini detikFinance mencoba mensimulasikan ongkos mudik lewat jalan non tol ke dengan rute yang sama, yaitu Jakarta-Surabaya.

Untuk sampai kampung halaman pun masyarakat diberikan banyak pilihan, yang naik mobil pribadi misalnya. Masyarakat diberikan pilihan mau lewat jalan tol

Kalau dilihat dari segi biayanya, apakah jalur non tol lebih murah?

Perencana keuangan Andi Nugroho menyebutkan bahwa kalau ditotal, memang mudik lewat jalan non tol lebih murah. Sebabnya karena kalau lewat jalan non tol pemudik lebih irit karena tidak mesti membayar jalan tol. Biaya yang bisa dihemat sekitar Rp 1.351.000. Itu adalah tarif tol bolak balik Jakarta-Surabaya untuk kendaraan golongan I.

"Asumsinya bisa lebih murah karena nggak bayar tarif tol. Cuma kan perjalanan lebih jauh, mungkin bensin bisa lebih banyak," kata Andi saat dihubungi, Jumat (17/5/2019).


Hide Ads