Investasi Saham di Perusahaan Top Cuma 5%
Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko memaparkan, penempatan investasi yang tidak hati-hati (reckless) menjadi sebab Jiwasraya mengalami gagal bayar polis.Dia menyebut, dari sebanyak 22,4% atau setara Rp 5,7 triliun aset finansial, hanya sebanyak 5% yang ditempatkan pada saham LQ45 atau 45 saham unggulan di bursa. Sisanya, ditempatkan pada saham-saham yang berisiko tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda bayangkan risiko portofolio investasi. Kalau Anda menitipkan uang Anda, kemudian dipakai high risk deg-deg-an," tambahnya.
Kemudian, aset finansial reksa dana sebesar 55,1% atau setara Rp 14,9 triliun, hanya sebagian kecil yang dikelola oleh manajer investasi yang baik.
"Reksa dana dalam 55,1% atau Rp 14,9 triliun di mana hanya 2% yang dikelola oleh top tier manajer investasi di Indonesia. Dari sini mari kita nilai sendiri potret risikonya kaya apa," ungkapnya.
(hns/hns)