Komentar tersebut Said tulis dalam cuitannya di akun twitter @msaid_didu. Menurutnya, kronologis yang diceritakan hanyalah menutupi persoalan sebenarnya.
"Saran saya @KemenBUMN fokus memperbaiki BUMN dan mencari perampoknya. Jangan buat narasi pengalih perhatian. Penjelasan anda terkesan ada yg ditutupi. Buka dong saat terjadi perampokan di 2016 - 2018," cuit Said Jumat, 27/12/2019 pada pukul 8:05 WIB.
Said menuturkan, krisis moneter tahun 1998 memang juga memberi andil pada keterpurukan kinerja keuangan Jiwasraya. Namun, memasuki tahun 2009, hingga tahun 2014 kinerja keuangan berangsur membaik.
Akan tetapi, di tahun 2016 hingga 2018, kinerja perusahaan kembali memburuk. Bahkan, ia menyinggung ada perusak di masa itu.
"Betul jeblok karena dampak krisis 1998 - karena itulah diperbaiki dan bagus mulai 2009. Tahun 2014 sangat baik tapi dirusak 2016-2018. Hal yang sama juga terjadi pada Garuda, Mandiri, PTPN, Semen, dan BUMN lain. Apa perlu saya buka semua?" cuit Said, Sabtu (29/12/2019) pukul 10:03 WIB.
Said juga menduga ada pengalihan isu yang dilakukan oleh perampok Jiwasraya untuk menutupi jejak.