Pandemi COVID-19 yang terjadi di berbagai negara turut mengganggu perekonomian. Termasuk di Indonesia yang ekonominya merosot tajam akibat Corona.
Head of Wealth Management & Premier Banking Bank Commonwealth Ivan Jaya menjelaskan pembukaan kembali ekonomi secara gradual memberikan optimisme akan mulainya pemulihan ekonomi, meski masih dibayangi dengan kembali meningkatnya kasus COVID-19.
"Semester II-2020 diharapkan menjadi titik balik pemulihan ekonomi setelah mengalami penurunan yang dalam pada semester I, khususnya pada kuartal II-2020," kata Ivan dalam diskusi online, Selasa (14/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan saat ini investor masih memiliki appetite yang besar terhadap produk-produk reksa dana. Berdasarkan Data Statistik Pasar Modal Minggu ke-4 Mei 2020 yang dilansir OJK, dana kelolaan reksa dana di Indonesia tercatat sebesar Rp476,3 triliun, atau turun 12,2% dibandingkan dengan posisi per Desember 2019.
Namun perlu dicatat juga, lanjut Ivan, bahwa dari titik terendahnya di level 3.937 pada 24 Maret 2020, IHSG telah naik sebesar 30% ke level sekarang di 5.000-an dalam tiga bulan terakhir ini.
Ivan pun memperkirakan jumlah pembelian reksa dana bisa meningkat di kuartal III 2020. Meski demikian, minat investasi akan mulai kembali normal seperti sebelum pandemi dalam jangka waktu menengah ketika pengembangan vaksin COVID-19 sudah lebih jelas.
Simak Video "Video: BI Sebut Daya Tahan Ekonomi RI Lebih Tinggi Dibanding AS-China"
[Gambas:Video 20detik]