BI Dituding Ambil Untung Rp 5,6 T dari Uang Khusus, Benarkah?

BI Dituding Ambil Untung Rp 5,6 T dari Uang Khusus, Benarkah?

Tim detikcom - detikFinance
Kamis, 20 Agu 2020 06:00 WIB
Logo Bank Indonesia
Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikFinance

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan siapapun yang mendapat kewenangan untuk mencetak uang memang dapat keuntungan.

"Namanya pencetakan uang ya pasti untung. Siapa saja yang punya hak dan kewenangan mencetak uang sudah pasti untung. Ongkos cetak per lembar uang Itu sudah pasti di bawah Rp 75 ribu, itu artinya BI untung," kata Piter kepada detikcom, Rabu (19/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Piter menilai tujuan utama BI meluncurkan uang khusus bukan untuk mencari keuntungan melainkan untuk merayakan 75 tahun kemerdekaan Indonesia. Terlihat juga dari pengeluaran BI yang terbesar justru untuk percetakan guna mewujudkan uang layak edar atau clean money policy.

"Tapi tujuan BI mencetak uang bukan keuntungan (tetapi) untuk merayakan 75 tahun kemerdekaan Indonesia. Itu sudah beberapa kali dilakukan oleh BI. Bahkan dalam kenyataannya, pos pengeluaran terbesar kedua BI justru biaya percetakan uang guna melaksanakan clean money policy," terangnya.



Simak Video "Bank Indonesia Umumkan BI-Rate Tetap 5,75%"
[Gambas:Video 20detik]

(fdl/fdl)

Hide Ads