Jakarta -
Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed mempertahankan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) di kisaran 0%-0,25%. Gubernur The Fed Jerome Powell mencatat masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihan.
"Apakah kebijakan moneter keluar dari kekuasaan atau keluar dari amunisi? Jawabannya adalah tidak, saya kira tidak," kata Powell dalam konferensi pers dikutip dari CNBC, Jumat (6/11/2020).
"Saya pikir kami sangat berkomitmen untuk menggunakan alat-alat yang kami miliki untuk mendukung perekonomian selama masa sulit ini selama yang diperlukan dan tidak ada yang meragukannya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada sedikit perubahan bahasa dalam pernyataan pasca-pertemuan dari Komite Pasar Terbuka Federal, meskipun panel mencatat bahwa ekonomi terus mengalami pemulihan.
"Kegiatan ekonomi dan lapangan kerja terus pulih tetapi tetap jauh di bawah level pada awal tahun," kata pernyataan itu.
Bahasa tersebut sedikit menurun dari pernyataan bulan September yang mencatat aktivitas ekonomi telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Pasar bereaksi sedikit terhadap berita The Fed, dengan saham melanjutkan reli sementara dolar AS melemah. Keputusan The Fed untuk tetap mempertahankan suku bunga karena kasus COVID-19 semakin meningkat dan pejabat publik mempertimbangkan pembatasan aktivitas yang dapat menghambat pertumbuhan.
Seperti yang telah dilakukan beberapa kali sebelumnya, The Fed menekankan bahwa laju pertumbuhan sangat bergantung pada laju virus Corona.
The Fed telah berusaha untuk menggunakan kebijakan akomodatif untuk merangsang pertumbuhan. Meskipun para pejabat telah memperingatkan dalam beberapa bulan terakhir bahwa lebih banyak hal yang perlu dilakukan di sisi fiskal.
"Saya rasa tidak perlu dilupakan betapa pentingnya semua yang telah mereka lakukan hingga saat ini," kata Tom Garretson, ahli strategi portofolio senior di RBC Wealth Management.
Komite juga menyesuaikan pandangannya tentang kondisi keuangan, dengan mengatakan bahwa mereka tetap akomodatif.
Pada kuartal III, produk domestik bruto (PDB) AS membukukan peningkatan tercepat yang pernah ada, naik 33,1% setelah menyusut 31,4% pada periode sebelumnya.
Ekonomi telah memulihkan 11,4 juta dari 22 juta pekerjaan yang hilang pada bulan Maret dan April, tetapi pertumbuhan gaji telah melambat dalam beberapa bulan terakhir dan diperkirakan akan melambat menjadi 530.000 pada bulan Oktober.