Ahmad mengimbau kepada seluruh masyarakat yang ingin membeli produk asuransi PAYDI atau unit link sebaiknya tidak mudah tergiur atas prospek manfaat yang didapat di kemudian hari.
Dia meminta kepada para calon peserta juga untuk kritis menanyakan risiko apa saja yang akan didapatkan ketika membeli produk asuransi unit link. Sebab, produk unit link ini nantinya akan diinvestasikan di pasar modal salah satu instrumennya saham.
"Supaya calon nasabah betul-betul paham, karena suatu saat bisa turun ke bawah (harga saham). Jadi lagi-lagi ini memang spesifikasi produk ini juga ada, dan semua melakukan ini, dan ini kembali ke nasabah lagi, ditanyakan semua risiko dan semua biayanya," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika bagi masyarakat yang tidak tertarik membeli produknya, Ahmad menyarankan jangan sungkan untuk menolak dan memiliki produk investasi lainnya yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
"Kalau ditanya produk unit link, kalau dia tidak tertarik ya jangan dibeli, jadi buka deposito saja. Kita tidak memaksa itu, karena itu mungkin strategi pemasaran saja," katanya.
"Satu yang penting sebagai nasabah bawel di awal, jangan tanya untungnya saja, tapi risikonya apa saja, dan kalau belum butuh produk itu maka deposito saja," tambahnya.
(hek/fdl)