Hati-hati, Pencuri Data Digital Banyak Sasar Sektor Keuangan!

Hati-hati, Pencuri Data Digital Banyak Sasar Sektor Keuangan!

Siti Fatimah - detikFinance
Rabu, 03 Nov 2021 18:43 WIB
Pencurian data
Ilustrasi Pencurian Data (Foto: Dok. detikcom)
Jakarta -

Praktik pencurian data melalui teknologi digital masih marak terjadi. Baru-baru ini terungkap bahwa sebagian besar kasus pencurian data yang terjadi di Indonesia lebih banyak didominasi oleh sektor keuangan.

"Kita lihat bahwa sektor pemerintahan dan keuangan menempati posisi pertama dan kedua sebagai sektor yang mengalami serangan cyber terbanyak," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Manajemen Risiko Bank Indonesia, Edi Susianto dalam webinar yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) secara virtual, Rabu (3/11/2021).

"Hal ini menunjukkan bahwa sektor keuangan masih menjadi target utama serangan cyber terlebih dari sisi ekosistem ekonomi dan keuangan," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, risiko serangan cyber meningkat secara signifikan bersamaan dengan perubahan pola kebiasaan masyarakat yang menggunakan platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama pandemi COVID-19.

Tak hanya infrastruktur Bank Indonesia saja yang berisiko terkena serangan cyber, tetapi juga platform digital yang ada di masyarakat seperti mobile banking pun memiliki risiko yang sama.

ADVERTISEMENT

"Merespons hal tersebut dalam penyusunan blue print, sistem pembayaran dan pasar uang, BI juga menempatkan ketahanan cyber sebagai salah satu prioritas keamanan sistem pembayaran ataupun pasar uang. Risiko cyber yang meningkat membutuhkan ketahanan cyber yang bersifat adaptif dan terintegrasi secara end to end procees berdasarkan internasional best practice yang diadopsi berdasarkan prinsip dari NIST ISO 27001," jelasnya.

Sementara itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat selama pandemi transaksi digital meningkat pesat. Transaki uang elektronik meningkat sebesar 21% dari tahun 2019, kemudian transaksi menggunakan mobile banking pada tahun 2020 meningkat 35% daripada 2019.

Dari sisi UMKM pun tercatat 7,3 juta UMKM beralih ke digital sementara dari sisi konsumen terjadi peningkatan 37% konsumen digital selama pandemi.

"Tahun 2021, sektor keuangan cukup signifikan target serangan. Memang dari angka-angka ini ke sektor keuangan 20% itu adalah serangan ke server, lalu 10% nya adalah ransomware. Kita tahu ransomware populer di tahun-tahun ke belakang dan tentunya ini harus diantisipasi oleh teman-teman semua di sektor keuangan," kata Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan Perdagangan dan Pariwisata, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Edit Prima.

(dna/dna)

Hide Ads