Kisah Pilu Nasabah Bumiputera, Ajukan Klaim Diusir Sana-sini

Kisah Pilu Nasabah Bumiputera, Ajukan Klaim Diusir Sana-sini

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 10 Nov 2021 10:55 WIB
nasabah bumiputera ojk
Foto: Danang Sugianto/detikcom
Jakarta -

Risa, salah satu nasabah AJB Bumiputera 1912 menceritakan perjuangannya menuntut hak klaim yang hingga kini belum cair. Padahal uang itu sangat ia butuhkan untuk membayar pendidikan anak-anaknya.

Risa menceritakan, awal mula dia jadi nasabah Bumiputera ketika suaminya masih menjadi TKI. Setelah sekitar tahun ke 9, dia mengajukan pemberhentian pembayaran premi karena suaminya sudah tidak lagi bekerja sebagai TKI.

"Ya kan nggak bisa bayar juga makanya saya ajukan berhenti bayar," tuturnya kepada detikcom di sela-sela aksi damai Nasabah Bumiputera di depan Kantor Pusat OJK, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klaim Risa seharusnya cair pada 2018 dengan nilai Rp 70 juta. Uang itu rencananya mau dia gunakan untuk membiayai anaknya kuliah.

"Tapi sudah 3 tahun ini klaim saya tidak cair-cair," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Ibu dengan 5 orang anak ini mengaku sudah berbagai cara dia lakukan. Awalnya dia pergi ke Kanwil Bumiputera di Bandung dari rumahnya di Garut. Namun saat itu pihak kanwil mengimbau Risa untuk mengajukan tuntutan pencairan klaim ke kantor pusat Bumiputera.

Risa melanjutkan saat itu OJK sudah membentuk pengelola statuter. Saat itu dia dijanjikan pencairan pada Desember 2019. Namun hingga tanggal jatuh tempo dananya juga tak kunjung cair.

Dari situ dia nekat datang ke Jajarta untuk mendatangi kantor pusat Bumiputera. Namun dia diusir sana-sini dan disuruh balik ke Kanwil Bandung.

Bahkan ia juga sempat diusir. Bagaimana ceritanya? Lihat di halaman selanjutnya.

Tonton juga Video: 2 Juta Data Nasabah BRI Life Bocor, Pembahasan RUU PDP Masih Deadlock!

[Gambas:Video 20detik]



"Saat pencairan saya datang kenapa nggak cair kan sudah dijanjiin. Tapi saya malah diusir di kantor pusat, disuruh ke Woltermongonsidi. Terus diusir juga, sampai secara halus saya dipesenin ojek online suruh pergi. Suruh balik ke kanwil di Bandung. Padahal di Bandung bilang cairnya di pusat," kenangnya.

Untungnya anaknya Risa bisa masuk kuliah dengan jalur PMDK di ITB. Namun dia tetap berharap hak klaimnya bisa cair, karena dia masih memiliki 4 anak lainnya yang membutuhkan biaya sekolah.

"Masuk ITB jalur PMDK tapi kan tetap bayar semesteran. Ini sudah masuk semester 4. Anak saya juga ada yang masuk SMP," ucapnya.


Hide Ads