Jakarta -
Ada sejumlah fasilitas yang dapat diakses oleh UMKM untuk meningkatkan kapabilitas dan menaikkan kelas usahanya. Salah satunya lewat program Xpora yang dijalankan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) (BNI).
Xpora dibuat untuk membantu UMKM potensial dengan memberikan dukungan menyeluruh baik dari akses permodalan, transaksi dalam dan luar negeri, jaringan, pemasaran, hingga peningkatan kapabilitas pelaku usaha. Dengan begitu UMKM dapat memasarkan produknya di pasar global.
Program BNI Xpora juga berperan sebagai jembatan antara penjual dan pembeli, sekaligus menjadi one stop solution hub dalam menciptakan ekosistem yang mampu mendukung UMKM melakukan ekspor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain memberikan pendampingan untuk ekspansi pasar global, Xpora juga menjadi platform yang menawarkan layanan sistem digital, solusi pendanaan, pengelolaan keuangan, penguatan aspek legalitas, hingga penyediaan forum khusus UMKM," jelas Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo beberapa waktu lalu.
BNI Xpora menyediakan sederet fasilitas yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk pengembangan usaha. Berikut ulasannya.
1. Kredit Usaha Kecil dan Menengah
Kredit Usaha Kecil dan Menengah dapat diakses UKM untuk kebutuhan modal usaha (Kredit Modal Kerja) maupun pembelian aset produktif tetap (Kredit Investasi). Nominal kredit yang bisa diambil mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 15 miliar.
Adapun tenor kredit yang disediakan adalah 120 bulan (10 tahun) untuk Kredit Modal Kerja dan 180 bulan (15 tahun) untuk Kredit Investasi.
2. BNI Wirausaha
Program kredit ini diperuntukkan bagi usaha perorangan maupun badan usaha perorangan. Kredit ini digulirkan untuk mempermudah setiap orang memulai dan mengembangkan usahanya. Masyarakat bisa memperoleh pinjaman modal hingga Rp 1 miliar dari BNI Wirausaha.
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). BNI menjadi salah satu bank yang dipercaya menyalurkan KUR.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
Program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM. Ada beberapa kategori KUR, yakni KUR Ultra Mikro dengan nominal pinjaman maksimal Rp 10 juta. KUR Mikro dengan nominal pinjaman Rp 10 juta-Rp 100 juta. KUR Kecil dengan plafon di atas Rp 100 juta hingga Rp 500 juta.
4. Program Kemitraan
Lewat BNI Xpora, UMKM dapat menemukan mitra bisnis di lingkup domestik dan internasional. BNI mendorong pengembangan bisnis UMKM melalui kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan besar dan memberi jalan agar produk lokal bisa masuk dalam rantai pasar global.
BNI Xpora telah menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan diaspora di berbagai negara, seperti China, Jepang, Hongkong. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih luas bagi UMKM untuk membuka keran ekspor.
5. BNI Bina Lingkungan
BNI menaruh perhatian besar terhadap kelestarian lingkungan di seluruh Indonesia. Salah satu pengejawantahan dari komitmen tersebut, BNI terus mendorong potensi green banking seiring dengan peningkatan tren investasi bisnis hijau.
Segmen Green Banking yang mendapat penyaluran kredit ini antara lain adalah sektor energi terbarukan, pembangunan gedung berwawasan lingkungan, serta transportasi ramah lingkungan. BNI juga mengimplementasikan pendekatan green economy melalui Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain, pertama, integrasi keuangan berkelanjutan pada sektor industri secara bertahap. Kedua, meningkatkan pemahaman aspek Lingkungan Sosial dan Tata Kelola (LST) untuk pegawai sekaligus nasabah dan debitur.
Ketiga, BNI telah memiliki program atau produk konsumtif yang termasuk Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dan terus dioptimalkan. Keempat, penerapan keuangan berkelanjutan dalam manajemen risiko untuk menjamin kesinambungan pertumbuhan bisnis green banking.
Di sisi lain, dengan memanfaatkan jaringan kantor cabang di berbagai negara, BNI meyakini geliat ekspor produk UMKM akan terus meningkat. Adapun cabang tersebut tersebar di kota-kota yang menjadi pusat keuangan dunia, seperti Hong Kong, Singapura, New York (AS), London (Inggris), Tokyo (Jepang), Seoul (Korsel), Amsterdam (Belanda). Jaringan kantor tersebut dianggap sangat strategis untuk pengembangan ekosistem ekspor impor.