- Reksa Dana Pendapatan Tetap. Reksa dana ini menempatkan investasinya pada obligasi pemerintah atau obligasi korporasi. Walaupun memiliki nama pendapatan tetap, tetapi imbal hasilnya tidak memberikan hasil yang tetap. Memiliki tingkat resiko di atas reksa dana pasar uang, jenis reksa dana pendapatan tetap memberikan imbal hasil sampai dengan 10% per tahun. Dalam perencanaan keuangan, reksa dana ini cocok digunakan untuk tujuan jangka pendek hingga menengah, berkisar antara 3 β 5 tahun ke depan.
- Reksa Dana Campuran. Reksa dana ini berisikan produk investasi yang terdiri dari pasar uang, dan Obligasi, Imbal hasil Reksa Dana Campuran diatas lima tahun antara 10-15% per tahun. Tujuan investasi yang cocok adalah 5 tahun. Dari sisi resiko, reksa dana ini memiliki resiko yang lebih tinggi dari reksa dana pendapatan tetap tapi lebih rendah dari resiko reksa dana saham.
- Reksa Dana Saham. Reksa dana ini menempatkan investasinya pada saham dan merupakan jenis reksa dana dengan resiko yang paling tinggi. Beberapa reksa dana saham mengkhususkan memilih portofolio, saham infrastruktur, saham berbasiskan makanan atau saham berbasiskan properti. Masing-masing jenis ini tentu saja memberikan resiko dan imbal hasil yang berbeda. Rata-rata imbal hasil reksa dana saham adalah sebesar 20-25% per tahun dalam jangka di atas 10 tahun. Dalam Perencanaan Keuangan, investasi pada reksa dana saham biasanya digunakan untuk tujuan investasi jangka panjang dengan periode di atas 10 tahun.